Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin memantau latihan kekuatan nuklir strategis di negaranya yang melibatkan beberapa latihan peluncuran rudal balistik dan jelajah.
Putin mengamati latihan tersebut dari ruang kontrol. Adapun konflik Rusia dan Ukraina yang sudah berjalan selama 8 bulan terakhir bisa berubah menjadi serangan nuklir.
Pihak dari Kremlin mengatakan bahwa pelatihan dilaksanakan oleh pasukan pencegahan dari darat, laut maupun udara.
“Di bawah kepemimpinan Vladimir Putin, sebuah sesi pelatihan diadakan dengan pasukan pencegahan strategis darat, laut dan udara, di mana peluncuran praktis rudal balistik dan jelajah berlangsung,” kata Kremlin.
Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu melaporkan kepada Putin bahwa latihan itu dilakukan untuk simulasi serangan nuklir besar-besaran oleh Rusia sebagai pembalasan.
Melansir dari Aljazeera, JUmat (28/10/2022), media pemerintah Rusia telah memuat rekaman kru kapal selam yang mempersiapkan peluncuran rudal balistik Sineva dari Laut Barents di Kutub Utara.
Adapun selama latihan kekuatan nuklir Rusia berlangsung pada Rabu (26/10/2022), sebuah rudal balistik antarbenua berbasis darat Yars, dilakukan uji coba dari situs peluncuran Plesetsk utara. Latihan itu juga termasuk peluncuran rudal uji dari Semenanjung Kamchatka di Timur Rusia.
Sebagai bagian dari latihan kekuatan nuklir, pembom strategis Tu-95 juga meluncurkan rudal jelajah ke sasaran latihan yang telah direncanakan.
Kremlin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa semua tugas yang ditetapkan untuk latihan telah terpenuhi dan semua rudal yang ditembakkan mencapai target yang ditentukan.
Rusia melakukan latihan tersebut saat NATO mengadakan latihan nuklir tahunannya di Eropa barat laut yang akan berlangsung hingga Minggu (30/10/2022).