Bisnis.com, JAKARTA - Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah mengingatkan kepada para kandidat yang mencalonkan diri dalam pemilihan umum (pemilu) dan pendukung partai untuk melakukan pendekatan sebagai sipil selama kampanye berlangsung.
Komisaris Rumah Tangga Kerajaan Istana Negara Malaysia, Ahmad Fadil Shamsuddin menyatakan pada Kamis (20/10/2022), para kandidat disarankan untuk menghindari provokasi dan mematuhi hukum serta aturan yang berlaku, tidak menentang pihak berwenang, terutama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan polisi.
"Raja telah mendesak para kandidat dan pendukung partai politik untuk mengambil pendekatan sipil selama masa kampanye, mulai dari hari pencalonan pada 5 November," kata Ahmad Fadil seperti dilansir dari New Straits Times, Jumat (21/10/2022).
Ahmad menambahkan, Rajai mengingatkan bahwa dalam panasnya kampanye, para kandidat dan pendukung harus memperhatikan sopan santun mereka dan mengingat nilai-nilai moral.
"Pantang memfitnah, provokasi, hinaan dan serangan yang merendahkan dan mengolok-olok siapapun selama berkampanye," imbuhnya.
Selain itu, Raja juga menyatakan bahwa perilaku provokasi dan merendahkan dapat mengakibatkan kekacauan sehingga kerja sama antara semua pihak tentu sangat penting.
Baca Juga
Lebih lanjut, Raja Malaysia juga mengimbau seluruh warga Malaysia untuk mendoakan agar Pemilu berjalan lancar dan aman, sementara rakyat dan negara diberkati dan terlindung dari berbagai macam bencana.
Adapun sebelumnya Ketua KPU Malaysia, Abdul Ghani Salleh telah mengumumkan bahwa Malaysia akan mengadakan Pemilihan Umum (Pemilu) ke-15 pada Sabtu (19/11/2022).
Sebanyak 21 juta orang lebih yang telah memenuhi syarat akan memberikan hak suaranya selama Pemilu yang diperkirakan menelan biaya RM1,01 miliar (US$ 213 juta).
Perdana Menteri (PM) Malaysia, Ismail Sabri mengatakan dirinya ingin mempertahankan kursi parlemen Bera yang selama ini dia pegang sejak 2004.
"Saya ingin bertanding tetapi mari kita tunggu pengumuman resminya," katanya.
Ismail Sabri yang juga merupakan Wakil Presiden UMNO (United Malays National Organisation) mengatakan bahwa masa kampanye selama 14 hari lamanya sudah cukup, dan berjanji akan mematuhi waktu yang telah diberikan oleh KPU.
"Kalau terlalu lama, orang akan mengeluh dan pekerja kampanye akan lelaha, partai politik harus merencanakan kampanyenya untuk mengoptimalkan penyampaian pesan-pesan elektoralnya dalam kurun waktu tersebut," kata Ismail Sabri.