Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sandiaga Uno Siapkan Bansos Bagi Pelaku Wisata, Antisipasi BBM Naik

Sandiaga Uno mengamini bahwa kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di tanah Air akan berdampak langsung bagi semua lini ekonomi, tidak terkecuali pariwisata.
Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva (tengah) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kiri), serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke pusat perbelanjaan Sarinah di Jakarta, Minggu (17/7/2022). /Bisnis-Wibi Pangestu.
Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva (tengah) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kiri), serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke pusat perbelanjaan Sarinah di Jakarta, Minggu (17/7/2022). /Bisnis-Wibi Pangestu.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengamini bahwa kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di tanah Air akan berdampak langsung bagi semua lini ekonomi, tidak terkecuali pariwisata.

Dia pun mengatakan bahwa kementeriannya tengah melakukan penghitungan terhadap dampak dari kenaikan ini sehingga jajarannya disebutnya akan mempersiapkan bantuan apabila diperlukan.

Penyebabnya, Sandiaga menilai kenaikan harga bahan baku menjadi salah satu efek domino yang paling terasa di sektor ekonomi kreatif.

"Kami sekarang sedang menghitung secara cermat dampaknya. Per hari ini tentunya yang paling mendapatkan pukulan adalah peningkatan dari harga-harga bahan pemasok terutama untuk produk-produk ekonomi kreatif," ujarnya kepada wartawan, Senin (5/9/2022).

Lebih lanjut, dia mengatakan imbas dari kenaikan harga BBM dan bahan baku juga diperkirakan akan berefek terhadap kenaikan harga produk-produk ekonomi kreatif dengan prediksi kenaikan hingga 20 persen.

"Kenaikan jadi Rp10.000 untuk pertalite dan solar di angka Rp7.600 ini, kami melihat bahwa potensi kenaikan dari harga-harga produk ekonomi kreatif lokal khususnya kuliner, kriya, dan fesyen itu rata-rata yang diantisipasi itu antara 10-20 persen," katanya.

Dia menegaskan bahwa kementeriannya akan segera mencapai hasil perhitungan dan pengumpulan data-data yang nantinya akan menjadi bahan pertimbangan untuk menyediakan dana bantuan sosial (bansos) bagi pelaku parekraf yang membutuhkan. 

"Data-data akan kami kumpulkan, kami akan ajukan kepada Dirjen Keuangan seandainya diperlukan bantuan sosial bagi para pelaku parekraf terutama yang ada di masyarakat rentan yang pendapatannya di bawah Rp 5 juta atau di bawah Rp3 juta per bulan itu pasti yang paling terdampak dari kenaikan ini," ujar Sandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper