Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta pihak Rusia melakukan demiliterisasi di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporozhye, Ukraina untuk menjamin kesediaan listrik selama musim dingin.
"Jelas, listrik dari [PLTN] Zaporozhye merupakan milik Ukraina, dan itu diperlukan, terutama selama musim dingin bagi rakyat Ukraina, dan prinsip ini harus dihormati sepenuhnya," ujar Gutteres diikutip dari Kantor Berita Rusia TASS, Sabtu (20/8/2022).
Sebelumnya, pada Kamis (18/8/2022), Guterres telah tiba di Kota Odessa, Ukraina untuk mengadakan pembicaraan ekspor gandum dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan.
Sebagai informasi, menurut laporan TASS, PLTN Zaporozhye saat ini masih di bawah kendali tentara Rusia.
Selama beberapa hari terakhir, pemerintah Ukraina telah melakukan banyak serangan di wilayah PLTN, menggunakan drone, artileri, dan beberapa sistem peluncur roket.
Seringkali, serangan tentara Ukraina ditangkal sistem pertahanan udara Rusia. Meski begitu, beberapa roket menghantam fasilitas infrastruktur PLTN, termasuk tempat penyimpanan limbah nuklir.
Baca Juga
PLTN Zaporozhye merupakan PLTN terbesar di Eropa. PLTN tersebut terdiri dari enam unit daya dan memiliki kapasitas sekitar 6.000 MW. Dengan kapastias tersebut, PLTN Zaporozhye dapat memfasilitasi seperempat kebutuhan listrik di Ukraina.
Masih dari laporan TASS, saat ini PLTN hanya beroperasi pada kapasitas 70 persen karena wilayah Zaporozhye yang dikuasi Rusia memiliki surplus daya listrik.