Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekjen PBB Minta Kawasan PLTN Zaporozhye Ukraina Bebas dari Militer

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta pihak Rusia melakukan demiliterisasi di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporozhye, Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kanan) dan Sekjen PBB Anotnio Guterres melakukan pertemuan di Ukraina, Rabu (17/8/2022). /Antara
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kanan) dan Sekjen PBB Anotnio Guterres melakukan pertemuan di Ukraina, Rabu (17/8/2022). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta pihak Rusia melakukan demiliterisasi di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporozhye, Ukraina untuk menjamin kesediaan listrik selama musim dingin.

"Jelas, listrik dari [PLTN] Zaporozhye merupakan milik Ukraina, dan itu diperlukan, terutama selama musim dingin bagi rakyat Ukraina, dan prinsip ini harus dihormati sepenuhnya," ujar Gutteres diikutip dari Kantor Berita Rusia TASS, Sabtu (20/8/2022).

Sebelumnya, pada Kamis (18/8/2022), Guterres telah tiba di Kota Odessa, Ukraina untuk mengadakan pembicaraan ekspor gandum dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan.

Sebagai informasi, menurut laporan TASS, PLTN Zaporozhye saat ini masih di bawah kendali tentara Rusia.

Selama beberapa hari terakhir, pemerintah Ukraina telah melakukan banyak serangan di wilayah PLTN, menggunakan drone, artileri, dan beberapa sistem peluncur roket.

Seringkali, serangan tentara Ukraina ditangkal sistem pertahanan udara Rusia. Meski begitu, beberapa roket menghantam fasilitas infrastruktur PLTN, termasuk tempat penyimpanan limbah nuklir.

PLTN Zaporozhye merupakan PLTN terbesar di Eropa. PLTN tersebut terdiri dari enam unit daya dan memiliki kapasitas sekitar 6.000 MW. Dengan kapastias tersebut, PLTN Zaporozhye dapat memfasilitasi seperempat kebutuhan listrik di Ukraina.

Masih dari laporan TASS, saat ini PLTN hanya beroperasi pada kapasitas 70 persen karena wilayah Zaporozhye yang dikuasi Rusia memiliki surplus daya listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper