Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

New York Tetapkan Wabah Cacar Monyet Sebagai Keadaan Darurat Kesehatan

Pemerintah New York menetapkan wabah cacar monyet sebagai keadaan darurat bencana setelah terus melonjaknya angka kasus cacar monyet.
Ilustrasi vaksin cacar monyet (monkeypox)./Istimewa
Ilustrasi vaksin cacar monyet (monkeypox)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur New York Kathy Hochul menetapkan wabah cacar monyet atau monkeypox sebagai keadaan darurat kesehatan pada Jumat (29/7/2022). 

Keputusan tersebut diambil setelah diketahui bahwa lebih dari 1 kasus dari total sebanyak 4 kasus yang ada di Amerika Serikat ditemukan penyebarannya di Kota New York. 

Melansir dari CNBC, Kathy Hochul menyebut bahwa pendeklarasian tersebut akan mengarah pada upaya percepatan pendistribusian vaksin cacar monyet serta perluasan kapasitas pengujian di wilayah tersebut. 

Selain itu, dirinya juga meminta para penyedia vaksin untuk segera mengirimkan data vaksin ke departemen kesehatan negara bagian, untuk membantu pelacakan penyebaran wabah cacar monyet yang terjadi di Kota New York. 

Mengacu pada data yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada Jumat (29/7/2022), New York menjadi kota dengan catatan kasus cacar monyet tertinggi di  Amerika Serikat, dengan total 1.345 kasus. 

Di posisi kedua ada California dengan 799, kemudian diikuti Illinois dengan 419 kasus, Florida dengan 373 kasus, serta Texas dengan total sebanyak 351 kasus.

Adapun hingga saat ini,  Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit setempat telah mengonfirmasi sebanyak 5.189 kasus cacar monyet sejak kembali terdeteksi penyebarannya pada 18 Mei 2022. 

Untuk diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan wabah cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional pada Sabtu, 23 Juli 2022. 

Sementara itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan bahwa pihaknya telah mencatat lebih dari 18.000 kasus cacar monyet yang teridentifikasi di 78 negara. 

“Lebih dari 18.000 kasus telah dilaporkan ke WHO, dengan lebih dari 70% kasus yang  dilaporkan dari Kawasan Eropa, dan 25% dari Kawasan Amerika.,” jelas Tedros dikutip dari laman WHO, Minggu (31/7/2022). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper