Ketua Umum Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia Iris Rengganis mengatakan vaksinasi memenuhi suatu kekebalan, terutama dalam menghadapi varian baru Covid-19 termasuk subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Iris dalam gelar wicara "Tangkal Virus Yang Bermutasi dengan Vaksin Booster," diikuti secara daring di Jakarta, Senin (13/6/2022), mengatakan vaksinasi tetap harus dijalankan sampai tahap penguat, atau booster, meski ada mutasi virus mengurangi efektivitas vaksin.
Tetapi, dia menegaskan, vaksin tetap dapat mengurangi angka kesakitan, perawatan di rumah sakit, juga akan menurunkan angka kematian.
"Seandainya adanya orang itu sudah divaksin dua kali atau booster lengkap tiga kali, berarti dia sudah memenuhi satu kekebalan walaupun tidak sempurna. Tetapi tetap bisa melindungi dirinya di samping protokol kesehatan yang harus dijalankan," katanya.
Iris mengatakan meskipun seseorang tertular setelah vaksinasi, tetapi tidak berat bila dibandingkan orang yang tidak divaksinasi sama sekali, sehingga anjuran vaksinasi tetap dijalankan.
Ditegaskan, meski Indonesia sudah berstatus endemi, Virus Corona tetap bermutasi.
"Dan kita jangan mengharapkan total tidak mutasi, karena ini virus messenger mRNA, sifatnya memang akan bermutasi setiap saat, itu sudah dari penciptanya," kata Iris.
Maka, masyarakat diharapkan jangan lengah walaupun subvarian BA.4 dan BA.5 mirip dengan Omicron, cepat menular tapi ringan, tetap harus diwaspadai.
"Karena vaksinasi bukan segalanya. Itu hanya salah satu upaya meningkatkan herd immunity," kata dia.