Bisnis.com, JAKARTA – Sampai Selasa (10/5/2022), setidaknya telah muncul 348 kasus probable hepatitis akut unknown origin atau hepatitis akut misterius dilaporkan di 20 negara.
Virus hepatitis akut hingga kini belum diketahui sumber penyebabnya dan diperkirakan penyebaran virus ini akan terus bertambah.
Menyikapi hal ini, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap penemuan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya.
Penyebaran virus ini juga terjadi di Indonesia, bahkan hingga 30 April 2022 telah tercatat 15 kasus diduga terjangkit hepatitis akut ini, dan sampai 9 Mei 2022 diduga terdapat 5 kasus kematian akibat hepatitis akut dengan etiologi yang tidak diketahui.
Kepala Organisasi Riset Kesehatan, Ni Luh P. Indi Dharmayanti mengatakan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan berkolaborasi dengan stakeholder terkait untuk merespon kejadian ini.
“BRIN berkolaborasi dengan Kemenkes dan perguruan tinggi atau lembaga riset lainnya,” ujar Indi pada kegiatan sapa media yang dilaksanakan secara daring, Kamis (12/5/2022).
Dia menjelaskan hal-hal yang dilakukan oleh BRIN dalam merespons kasus ini di antaranya melakukan analisis molekuler dan diversitas genetik penyebab hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya, whole genome sequencing for understanding hepatitis scute epidemiology and phenotypes, metagenomics pada darah dan jaringan, dan pengembangan perangkat diagnostik.