Bisnis.com, JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR Darori Wonodipuro meminta Kementerian Pertanian untuk bergerak cepat dalam menangani dan mengendalikan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah merebak di sejumlah daerah di Indonesia.
Politisi fraksi Partai Gerindra itu menyampaikan kekhawatirannya terkait perluasan penyebaran PMK di Indonesia jika penanganan wabah yang dilakukan terbilang lambat.
“Sebagai penanggung jawab program, Kementan tahu dari mana data asal usul kena [wabah PMK], di mana penularannya,” kata Darori dikutip dari dpr.go.id, Kamis (12/5/2022).
Berdasarkan data tersebut, Darori menilai bahwa Kementan dapat melacak sumber awal penyakit itu ditularkan, apakah berawal dari hewan ternak yang diimpor ataupun terjangkit PMK dari hewan ternak lainnya.
Sampai saat ini DPR masih menjalani masa reses hingga 16 Mei 2022. Meskipun demikian, Darori menyampaikan DPR akan melakukan diskusi terkait wabah PMK dengan Kementan pada 17 Mei mendatang.
“Selesai reses, kami akan meminta penjelasan dari Menteri Pertanian dan Dirjen terkait langkah apa yang dilakukan. Mestinya segera turun mengecek semua,” tutup Darori.
Berdasarkan data yang disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada Selasa (10/5/2022), penyebaran PMK telah terjadi di empat kabupaten di Jawa Timur dan dua Kabupaten di Aceh.
Syahrul mengeklaim bahwa pemerintah telah dapat mengendalikan penyebaran PMK pada hewan ternak di sejumlah daerah di Indonesia.
“Sesuai intruksi Presiden kami telah meminta agar bupati melakukan pengendalian teknis, kemudian gubernur secara strategis, dan Kementerian Pertanian melakukan penguatan melalui segala upaya yang ada,” ucap Syahrul Selasa (10/5/2022).
Lebih lanjut Syahrul mengimbau masyarakat untuk tidak panik dalam menyikapi penyakit tersebut karena disebutkan bahwa PMK tidak menular ke manusia dan ternak yang terjangkit juga dapat disembuhkan.