Bisnis.com, JAKARTA — Kemenangan Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Filipina, yang berlangsung pada Senin, 9 Mei 2022, tidak mengejutkan banyak pihak.
Hanya saja kemenangan dari putra mantan presiden itu, setelah perolehan suaranya melebihi ambang batas 27,5 juta, membangkitkan kenangan dan emosi yang campur aduk di kalangan warga Filipina.
Peran yang dimainkan ayahnya dalam membentuk sejarah negara berpenduduk sekitar 110 juta jiwa itu ibarat pedang bermata dua.
Bukan tidak mungkin apa yang dilakukan ayahnya akan kembali terulang dalam versi yang berbeda dengan kelahiran kembali (reborn) sosok Marcos.
Pada satu sisi, sang ayah yang rezim otoriternya diwarnai kasus korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia, hingga kini masih disebut sebagian warga sebagai diktator setelah kematiannya di pengasingan 33 tahun lalu.
Di sisi lain, ada juga beberapa yang percaya bahwa pemerintahannya memberikan stabilitas dan keamanan.