Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menyebar di 20 Negara, WHO: Ini yang Perlu Anda Ketahui soal Hepatitis Misterius

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  mengakui bahwa virus yang menyebabkan hepatitis akut misterius pada anak masih belum terdeteksi.
Logo World Health Organization (WHO) / www.who.int
Logo World Health Organization (WHO) / www.who.int

Bisniscom, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui bahwa virus yang menyebabkan hepatitis akut misterius pada anak masih belum terdeteksi. Begitu pula faktor perjalanan internasional atau kaitannya dengan negara lain.

Karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi kasus tambahan, baik di negara yang saat ini terkena dampak maupun di tempat lainnya.

Namun demikian, kemunculan penyakit itu harus ditanggapi secara serius, meskipun jarang terjadi, menurut lembaga itu.

Menurut situs WHO, euro.who.int, hepatitis adalah peradangan hati yang paling sering disebabkan oleh infeksi virus.

Ada lima virus hepatitis utama yang menyebabkan infeksi akut dan/atau kronis, yang disebut tipe A, B, C, D dan E.

“Khusus tipe B dan C telah menyebabkan penyakit kronis pada ratusan juta orang di seluruh dunia,” menurut situs tersebut seperti dikutip, Senin (9/5/2022).

WHO memyebut bahwa di wilayah Eropa diperkirakan 15 juta orang hidup dengan hepatitis B kronis, dan 14 juta orang diduga terinfeksi hepatitis C.

Karena penyakit ini sering tanpa gejala dan tidak diobati maka hepatitis kronis merupakan penyebab utama sirosis hati dan kanker hati primer.

Orang yang menyuntikkan narkoba sangat rentan terhadap hepatitis, dan koinfeksi dengan hepatitis dan HIV adalah umum, menurut situs tersebut.

Sebelumnya, WHO menyebut bahwa wabah hepatitis misterius pada anak-anak kini telah menyebar ke 20 negara. Penyakit itu sejauh ini telah diidentifikasi pada hampir 230 anak, termasuk 145 di Inggris.

Kasus hepatitis misteri di Inggris sebagian besar terjadi pada anak di bawah 5 tahun yang menunjukkan gejala awal diare dan mual.

Menurut WHO, sebagian besar kasus muncul di Eropa.

Disebutkan juga bahwa telah terjadi "peningkatan signifikan yang tidak terduga" di antara anak-anak muda yang sebelumnya sehat di Inggris. Sedangkan AS memiliki infeksi tertinggi kedua (27), diikuti oleh Spanyol (13) dan Israel (12).

“Pada 1 Mei, setidaknya 228 kemungkinan kasus dilaporkan ke WHO dari 20 negara, dengan lebih dari 50 kasus tambahan sedang diselidiki,” tulis WHO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper