Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 Pascamudik, Kemendagri Minta Pemda Siaga

Dirjen Adwil Kemendagri menegaskan bahwa potensi kenaikan kasus Covid-19 tetap ada pascalibur lebaran sehingga seluruh pemda dan aparat terkait harus tetap waspada.
Calon penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) berada di dekat loket pembelian tiket di Terminal Pulo Gebang di Jakarta, Kamis (23/4/2020). Bisnis - Himawan L Nugraha
Calon penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) berada di dekat loket pembelian tiket di Terminal Pulo Gebang di Jakarta, Kamis (23/4/2020). Bisnis - Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Adwil Kemendagri) Safrizal ZA meminta pemerintah daerah (pemda) dan aparat keamanan tetap bekerja dan siaga mengantisipasi lonjakan kenaikan kasus Covid-19 akibat mudik Lebaran.

"Kepada pemda kami meminta agar tetap siaga merespons, jika ada indikasi kenaikan Covid karena mudik Lebaran,” katanya melalui keterangan pers, Minggu (1/5/2022).

Safrizal menjelaskan bahwa saat ini di satu kabupaten rerata terdapat lima kasus Covid-19 per hari. Walhasil, jika terdapat lonjakan 25 kasus per kabupaten karena libur Lebaran, artinya kasus terkonfirmasi nasional meningkat lima kali lipat.

“Nah, terhadap situasi ini kita minta respons dari Satgas dan pemda melakukan pencegahan sedini mungkin. Lakukan relokasi secepat mungkin, supaya jangan terus berkembang. Jaga terus kesehatan dan pemda tetap terus siaga,” imbuhnya.

Di sisi lain, Safrizal menuturkan bahwa penyebaran Covid-19 di luar Jawa-Bali menunjukkan tren yang membaik. Hal itu terbukti dengan 131 daerah telah masuk dalam kategori Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1.

Daerah yang masuk dalam Level tersebut diperbolehkan berkegiatan dengan kapasitas 100 persen, tapi tetap menerapkan protokol kesehatan.

Berdasarkan catatannya, selain angka level PPKM daerah yang semakin membaik, angka kematian pun terus menurun. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kenaikan kasus terkonfirmasi tetap ada dan harus selalu diwaspadai.

“Masih ada kasus, artinya sepanjang masih ada, kita masih ada potensi naik turunnya. Kalau kita tidak taat protokol kesehatan, kasus bisa naik lagi. Tapi kalau kita konsisten, kasus bisa menurun terus,” kata Safrizal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper