Bisnis.com, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau para pemudik yang menggunakan jalur Tol Trans Sumatera (JTTS) untuk tertib, sabar, dan berkendara dengan tidak melebihi batas maksimal kecepatan jalur tol seperti yang telah ditetapkan.
Hal tersebut seperti disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal MUI Azrul Tanjung, Sabtu (23/4) terkait rencana masyarakat yang hendak mudik jelang Idul Fitri 2022, khususnya bagi para pemudik yang menggunakan JTTS.
Menurut Azrul Tanjung, masyarakat tentu sudah sangat menantikan momen mudik kali ini, karena selama dua tahun berturut-turut aktivitas itu dibatasi pemerintah akibat Covid-19. Namun demikian dirinya menekannya pentingnya unsur keselamatan, terutama saat melintasi jalan tol yang memiliki karakteristik tersendiri.
“Hal penting ketika lewat jalan tol adalah kendalikan kecepatan, sabar, jangan terburu-buru ingin sampai kampung halaman sehingga justru membahayakan nyawa,” ujarnya.
Pemudik arah tujuan Sumatra tahun ini diketahui bakal dimanjakan fasilitas ruas jalan tol Trans Sumatra yang semakin lengkap jalurnya. Jalan Tol Trans Sumatera yang diprediksi menjadi andalan para pemudik yakni ruas Bakauheni - Terbanggi Besar sepanjang 140,41 km, ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung sepanjang 189,40, dan ruas Kayu Agung-Palembang sepanjang 37,62 km.
Selain berpotensi rawan macet, kata dia, beberapa ruas tol tersebut juga rawan kecelakaan jika pengendara tidak menaati aturan batas kecepatan berkendara. Karena itu sejalan dengan upaya pemerintah menyediakan fasilitas terbaik, Buya Azrul juga berpesan kepada para pemudik yang melalui jalur tol ini untuk tetap berkendara di bawah batas maksimum dengan tertib, sabar dalam menggunakan jalur bebas hambatan.
Baca Juga
“Jika menghadapi kendala selama berkendara seperti mengantuk, kendaraan rusak atau situasi macet, para pemudik juga bisa memanfaatkan area yang tersebar antara tol Bakauheni hingga Kayu Agung,” ujarnya.
Selain itu, meski mempersilahkan mudik, MUI juga menegaskan bahwa masyarakat yang mudik nantinya harus memenuhi persyaratan dan aturan yang ditetapkan pemerintah, terutama memastikan para pemudik dalam kondisi sehat ketika pulang ke kampung halaman “Kalau belum bisa booster ya mereka harus PCR,” demikian pesan Azrul Tanjung.
Menurut Buya Azrul, hal itu perlu dilakukan untuk memastikan para pemudik tidak jadi pembawa virus baru ke kampung halaman. Dia pun menyitir kaidah ushul fikih yang dipegang teguh MUI, salah satunya berbunyi: “Laa dlarara wa laa dliraar, yang artinya keselamatan lebih utama dari ibadah sekalipun,” tambahnya.
Layaknya mudik sebagai langkah untuk mensyiarkan Idul Fitri dan momen berbagi, Azrul Tanjung mengimbau untuk tetap menegakkan protokol kesehatan. “Terutama nanti ketika solat Idul Fitri untuk tetap memakai masker,” ujarnya.
Buya Azrul mengaku juga berencana mudik ke kampung halaman dalam beberapa hari ke depan. Azrul berharap pandemi Covid-19 tetap bisa terkendali. Menurutnya, pada musim mudik 2022 ini, lalu lintas tol terutama Bakauheni, diprediksi naik sebesar 26 persen.
Sementara itu secara keseluruhan, prediksi lonjakan arus kendaraan di JTTS bisa menembus hingga lebih dari 3,8 juta kendaraan.