Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satgas Beri Tips Paham Mudik Lebaran yang Aman dan Cegah Covid-19

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat untuk senantiasa waspada dan disiplin menegakkan protokol kesehatan saat merayakan Idulfitri 1443 H.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito / www.covid19.go.id
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito / www.covid19.go.id

Bisnis.com, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat untuk senantiasa waspada dan disiplin menegakkan protokol kesehatan (Prokes) dalam setiap kesempatan, terutama saat merayakan Idulfitri 1443 H.

Pada masa tersebut, dia menyebut akan terjadi peningkatan mobilitas masyarakat yang mudik ke kampung halaman yang akan berdampak pada meningkatnya potensi penularan dari interaksi pemudik saat bersilaturahmi.

"Saya ingin kembali mengingatkan bahwa kita masih perlu untuk tetap waspada dengan senantiasa menegakkan disiplin protokol kesehatan dalam setiap aktivitas yang kita jalani," katanya, dikutip melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (22/4/2022).

Dia melanjutkan, sangat diharapkan dalam lebaran tahun ini, masyarakat seharusnya sudah belajar banyak dari pengalaman di tahun-tahun sebelumnya. Karena, kenaikan kasus kerap terjadi setelah periode libur panjang.

Akibatnya, akan terjadinya gelombang kasus yang sejauh ini sudah terjadi sebanyak 3 kali di Indonesia. Semuanya terjadi paska periode libur panjang.

Setidaknya terdapat 3 hal yang menjadi dasar kehati-hatian yang harus dipahami masyarakat.

Pertama, kegiatan silaturahmi saat Idulfitri nanti, banyak melibatkan interaksi dengan kelompok rentan. Seperti kelompok lansia, anak-anak, dan penderita komorbid.

Kedua, risiko lebih besar untuk terpapar virus bagi masyarakat setelah perjalanan jauh, serta mengunjungi fasilitas umum dengan kepadatan tinggi.

Ketiga, keberadaan kasus tanpa gejala akan menjadi sumber penularan.

Sementara, pada masa Lebaran tahun ini, masyarakat memiliki tanggung jawab lebih dalam mencegah penularan, apalagi, pemerintah telah melakukan penyesuaian kebijakan tidak lagi membatasi mobilitas masyarakat.

Dia melanjutkan, masyarakat juga diharapkan melihat lagi pada pengalaman dari 3 lonjakan kasus yang lalu. Bahkan, lonjakan kasus tetap terjadi meskipun telah diterapkan kebijakan pembatasan mobilitas selama periode libur panjang, termasuk Idulfitri di tahun sebelumnya.

Lebih jelasnya, pada gelombang pertama paska periode Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Kasus positif melonjak hingga 3 kali lipat dengan puncaknya 14.500 kasus per hari. Diikuti lonjakan kematian berkisar 500 kasus per hari. Pada gelombang kedua, paska periode Idulfitri pada Mei 2021, dan di tengah adanya varian Delta.

Kasus positif melonjak sangat tajam hingga pada 15 Juli 2021, kasus harian mencapai titik puncaknya hingga 57 ribu kasus per hari. Kenaikan kasus kematian juga mengikuti dengan kenaikan tertinggi mencapai lebih dari 2 ribu kasus per hari.

"Baik angka kasus positif dan kematian di masa gelombang kedua ini, mencapai 4 kali lipat lebih tinggi dibanding puncak gelombang pertama," ujar Wiku.

Sementara itu, gelombang ketiga terjadi paska periode Natal dan Tahun Baru 2022, di tengah adanya varian Omicron. Penambahan kasus positif mencapai puncaknya pada 16 Februari 2022 dengan 65 ribu kasus per hari.

Bahka,  angka ini melebihi rekor pada puncak gelombang dua. Sangat disayangkan, sebelumnya selama 4 bulan berturut-turut kasus terus melandai hingga titik terendah.

Hanya saja, dibandingkan gelombang 1 dan 2, angka kematian tidak melonjak sebesar kedua gelombang sebelumnya. Masyarakat diharapkan tidak lupa bahwa saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19. Tentunya, meningkatkan kewaspadaan dengan lebih berhati-hati dan jangan sampai merasa terlampau aman.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper