Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri menyampaikan latar belakang mengapa dirinya ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Megawati mengatakan bahwa sebelum menjabat Ketua Dewan Pengarah BRIN, dirinya sudah ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Ketua Umum PDIP ini menjelaskan saat masih menjabat sebagai anggota Komisi IV DPR RI, dirinya sempat melontarkan keluh kesahnya terkait urusan dan pendanaan riset dalam APBN yang selalu punya porsi tak sampai satu persen.
"Sebagai anggota DPR pada waktu itu, saya sangat berkeluh kesah adalah dalam APBN kita yang namanya urusan research itu saya tidak akan pernah lupa, tidak pernah satu persen. Pasti nol koma," kata Mega dalam sambutannya pada acara Kick Off dan Talkshow pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) secara virtual, Rabu (20/4/2022).
Dia pun menyatakan bagaimana bisa Indonesia akan melakukan sesuatu jika pendanaan untuk riset saja terlalu kecil. Hal ini yang membuat dirinya aktif bicara urusan riset dan pendanaannya selama menjadi anggota DPR bahkan wakil presiden.
"Bagaimana kita akan melakukan sesuatu hal kalau research keuangannya minim sekali," katanya.
Namun, perhatian mengenai riset, lanjutnya, baru bisa diakomodasi saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang notabene juga seorang politikus PDIP menaruh perhatian terhadap apa yang selama ini jadi harapannya.
Megawati mengungkapkan Jokowi sempat bertanya soal hal apa yang perlu dilakukan dalam pemerintahan ke depan. Pertanyaan itu dilontarkan Jokowi sebelum dirinya dilantik sebagai Presiden RI.
"Saya bilang, dalam hal lain - lain karena ini yang saya bicarakan adalah masalah research. Research kita itu benar-benar tidak mengerti, orang pintar Indonesia ini banyak, anak Indonesia yang pintar itu banyak. Namun, kenapa ya dalam hal research, dalam pembicaraan proses APBN lalu APBD itu urusan research itu terbelakang," ujarnya.
Lebih lanjut, dia berpesan kepada Jokowi bahwa keduanya sudah cukup banyak berdiskusi sehingga langkah yang harus dilakukan oleh Presiden Jokowi adalah memperhatikan tatanan dari pengelolaan penelitian dan inovasi dari Negara.
Singkat cerita, saat Megawati sedang berlibur ke Jepang, dia mengaku di telepon oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung yang memberi tahu bahwa dirinya akan dilantik sebagai dewan pengarah badan baru, yakni Badan Riset dan Inovasi Nasional.
"Pendek cerita, suatu hari saya ditelepon pak Pram nanya kapan pulang, katanya dicari presiden [untuk dilantik]," ujar Megawati.