Bisnis.com, JAKARTA - Umat beragama Islam selalu melaksanakan puasa saat bulan Ramadan. Mengapa umat Islam menjalankan puasa di bulan Ramadan, dan apa saja manfaat puasa di bulan Ramadan?
Umat Islam meyakini bahwa pahala di Bulan Ramadan tidak terhitung banyaknya, jika berpuasa. Selain itu, puasa juga memberikan manfaat bagi kondisi spiritual dan jasmani.
Simak 10 alasan umat Islam berpuasa:
1. Rukun Islam
Landasan praktik spiritual Islam dikenal sebagai Lima Rukun Islam, yang membentuk dasar bagi budaya spiritual yang dirancang untuk menyediakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan pribadi dan evolusi spiritual.
Puasa di bulan Ramadan adalah salah satu dari Rukun Islam, yang merupakan salah satu praktik spiritual terpenting yang dirancang untuk memberdayakan manusia dalam mengatasi diri dan melampaui ego, satu-satunya tabir sejati antara manusia dan Penciptanya.
2. Penyucian Rohani
Salah satu manfaat utama puasa di bulan Ramadan adalah pemurnian spiritual, tujuan penting dari spiritualitas Islam.
Meskipun kita cenderung menganggap pikiran, tubuh dan jiwa sebagai komponen yang terpisah, pada kenyataannya mereka semua terhubung dan saling terkait, dan peningkatan pada salah satu secara alami berdampak pada peningkatan yang lain juga.
Puasa di bulan Ramadan memurnikan pikiran, tubuh dan jiwa, yang mengarah ke kejelasan yang lebih besar, kepekaan dan kesehatan.
3. Kesehatan
Puasa di bulan Ramadan akan membantu sistem pencernaan, mesin tubuh, untuk beristirahat dari tuntutan normal untuk memproses dan memecah makanan, membebaskan sumber daya sistem untuk membersihkan dan memurnikan tubuh dari akumulasi racun, sehingga memungkinkan penyembuhan dan perbaikan jaringan yang lebih efektif.
Puasa Ramadan menjaga tubuh tetap sehat dan awet muda (asalkan tidak berlebihan saat berbuka).
4. Keluarga dan Komunitas
Salah satu manfaat terbesar puasa di bulan Ramadan adalah memperbaharui solidaritas dan membina hubungan dengan keluarga dan masyarakat.
Hanya orang yang menjalankan puasa di bulan Ramadan yang benar-benar dapat mengetahui keindahan dan kegembiraan berbuka puasa bersama orang lain, merayakan anugerah hidup setiap hari selama tiga puluh hari bersama orang-orang terkasih.
Puasa di bulan Ramadan benar-benar salah satu pengalaman sosial terbesar yang pernah dialami manusia, dan ini adalah salah satu aspek terpenting dari pilar unik praktik Islam ini.
5. Syukur
Memang benar bahwa seseorang pada umumnya tidak menyadari apa yang dia miliki sampai itu hilang atau tidak tersedia, dan dengan berpuasa di bulan Ramadan, umat Islam menjadi sangat sadar akan nikmat berkat tak terbatas yang telah dikaruniakan Allah SWT kepada umat manusia, terutama yang berkaitan dengan rezeki.
Berpuasa juga bisa menumbuhkan rasa syukur adalah tujuan inti Islam, dan beberapa praktik spiritual menumbuhkan rasa syukur seperti halnya puasa di bulan Ramadan!
6. Kerendahan Hati dan Tidak Pamrih
Dengan berpuasa di bulan Ramadan, seorang Muslim menyadari akan ketergantungannya sebagai manusia pada kebaikan Tuhan untuk bertahan hidup, dan kerendahan hati adalah hasil alami dari realisasi ini.
7. Empati dan Kasih Sayang
Berpuasa bisa meningkatkan empati, kasih sayang dan solidaritas di antara manusia. Sebab, ada banyak di seluruh dunia yang masih berjuang dengan kelaparan, kemiskinan, kekurangan dan kelangkaan.
Ketika seorang Muslim menjalankan puasa di bulan Ramadan, dia merasakan rasa lapar yang dialami banyak orang setiap hari sebagai konsekuensi normal dari keadaan mereka. Dengan berpuasa di bulan Ramadan, kita mengembangkan kualitas suci empati dan kasih sayang, menjadi lebih sadar akan hubungan intrinsik dan kesatuan.
8. Menahan Diri dan Disiplin Diri
Dunia modern sangat ditentukan oleh materialisme, konsumsi, dan pemuasan keinginan secara instan. Hal ini mengakibatkan kurangnya kesadaran manusia dan melakukan penindasan jiwa tanpa disadari.
Namun dengan berpuasa di bulan Ramadan, seorang Muslim secara sadar membatasi norma yang tidak sehat ini dengan secara sengaja mempraktikkan pengendalian diri dan disiplin diri, memisahkan dirinya dari dunia hewan yang diatur oleh dorongan bawah sadar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya yang mendesak.
Puasa di bulan Ramadan dengan demikian merupakan praktik penting untuk mencapai kebebasan dan kemandirian sejati dari dunia, dunia luar bentuk dan penampilan, dan untuk pembebasan jiwa dari diri, pikiran-tubuh yang secara tidak sadar didorong oleh rasa takut dan perjuangan bertahan hidup.
9. Kesederhanaan dan Tanpa Keterikatan
Ketika hidup tanpa disiplin dan pengekangan, hidup dengan cepat menjadi terlalu rumit, menyebabkan beban berat yang mengakibatkan stres, kecemasan, ketidakbahagiaan, dan kesulitan yang tidak perlu.
Dengan berpuasa di bulan Ramadan, maka Anda membatasi kelebihan dan kembali pada kesederhanaan dan ketidakmelekatan, melepaskan diri dari ketergantungan pada dunia, serta berkontribusi pada kesehatan dan kebahagiaan psikologis.
10. Fokus
Dengan tuntutan kehidupan modern yang terus-menerus, sangat mudah untuk tersesat dan melupakan siapa kita, dan dengan demikian secara tidak sadar melupakan tujuan dan takdir ilahi kita.
Puasa di bulan Ramadan selama tiga puluh hari adalah praktik yang ampuh dalam memulihkan fokus, arah, keseimbangan, dan tujuan hidup kita.
Kesempatan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan adalah anugerah dari Tuhan yang memungkinkan kita untuk tumbuh dan berkembang sebagai manusia, menjadikan kita lebih penyayang, peduli, baik hati dan bersyukur.
Puasa di bulan Ramadan adalah kesempatan untuk berkembang secara spiritual dan mendapatkan kekuatan dan kendali atas diri, ego kita, nafs, sifat primitif otomatis bawah sadar yang cenderung mendominasi hidup kita ketika tidak terkendali.