Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu pokok dalam praktik bersuci yang wajib adalah mandi janabah atau dalam masyarakat secara praktis disebut mandi junub untuk menghilangkan hadats besar. Mandi janabah diperuntukkan bagi mereka yang dalam keadaan junub.
Persoalan mandi janabah penting karena ia berkaitan dengan ibadah-ibadah lain, baik yang fardhu maupun sunnah. Orang yang dalam keadaan junub dilarang, antara lain melaksanakan shalat, berdiam diri atau duduk di masjid, thawaf atau mengelilingi Ka'bah, melafalkan ayat Al-Qur'an, dan menyentuh mushaf.
Lantas bagaimana cara mandi janabah yang benar? Dalam mandi janabah seseorang wajib melaksanakan dua rukun. Pertama, niat. Yakni kesengajaan yang diungkapkan dalam hati. Bila ia mampu melafalkan juga secara lisan, hal ini lebih utama.
Bacaan niat mandi junub
1. Doa mandi junub bagi suami-istri usai berhubungan badan
Nawaitul Ghusla Liraf'il Hadatsil Akbari Fardhan Lillaahi Ta'aala
Artinya: Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar, fardhu karena Allah ta'ala.
2. Doa mandi junub usai berhentinya darah nifas
Baca Juga
Nawaitul Ghusla Lirafil Hadatsil Nifasi Lillahi Ta’ala
Artinya: Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah ta’ala.
3. Doa mandi junub usai masa menstruasi
Nawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Haidil Lillahi Ta'ala
Artinya: Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala.
Tata cara mandi junub
1. Membaca niat mandi junub.
2. Membasuh tangan kanan dan kiri sebanyak tiga kali.
3. Membersihkan kemaluan dan bagian lain yang dianggap kotor, seperti dubur, ketiak, pusar, hingga sela jari kaki menggunakan tangan kiri.
4. Mencuci kembali kedua tangan agar terhindar dari najis.
5. Berwudu.
6. Membasuh rambut dan kepala dengan sela-sela jari yang basah.
7. Mengguyur kepala sebanyak tiga kali secara menyeluruh di bagian kepala dan kulit kepala.
8. Menyiram tubuh secara merata dari ujung rambut hingga ujung kaki, dimulai dari bagian kanan lalu dilanjutkan ke bagian kiri.