Bisnis.com, SOLO - Sebuah tayangan video yang memperlihatkan tumpahan minyak ke laut viral di media sosial.
Dalam video itu, cairan minyak berwarna kuning keemasan yang disebut minyak goreng terlihat seolah disalurkan melalui sebuah pipa di atas kapal yang tengah bersandar dan mengalami kebocoran.
"Jika minyak 2.500 ton ini ku bagikan kepada rakyat, maka akan mengurangi beban mereka, aku akan ditangkap, rakyat akan mengingatku, tapi akan melupakan setelah menggoreng ikan," ujar pembuat video.
Penjelasan polisi
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Indra angkat bicara.
Baca Juga
Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan, tumpahan cairan berwarna kuning keemasan di laut tersebut bukanlah minyak goreng, melainkan minyak mentah kelapa sawit (crude palm kernel oil/CPKO).
Peristiwa itu terjadi pada 18 Januari 2022 di tas dek kapal tongkang Kahuripan 207 milik PT Kutai Refenery Nusantara di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Adapun minyak mentah kelapa sawit yang tumpah itu sebanyak 50 liter dan bukan 2.500 ton seperti yang dinarasikan dalam video tersebut.
"Maksud dan tujuan saudara Candra Sasmita (pemilik akun @candrasurveyor91, Kelasi TK. Kahuripan 207 dan penanggung jawab PT Kutai Refenery Nusantara) mendokumentasikan video yang kemudian diunggah ke akun TikTok dengan menyebut minyak goreng yang tumpah sebanyak 2,5 ton itu hanya isen-isen main TikTok saja dan tidak ada maksud lain," jelasnya dikutip dari Antara.
Sementara itu penanggung jawab PT. Kutai Refenery Nusantara Jaya Budiansyah mengatakan penyebab tumpahan CPKO karena terdapat robekan pada selang vakum akibat gesekan dengan bagian pinggir dek kapal saat menyalurkan CPKO sehingga minyak tersebut luber di atas dek kapal.