Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim telah menangkap Direktur Utama PT FSP Akademi Pro, perusahaan yang mengelola robot trading Fahrenheit, Hendry Susanto.
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan menyebut pihaknya tengah mendalami keberadaan perusahaan robot trading Fahrenheit. Sejauh ini, kata Whisnu, Fahrenheit diindikasikan berada di Indonesia.
"Sejauh ini begitu (indikasinya Fahrenheit di Indonesia), nanti masih saya dalami struktur organisasinya," kata Whisnu saat dihubungi Bisnis, Rabu (23/3/2022).
Whisnu mengatakan pihaknya juga akan mendalami aset dari Fahrenheit. "Asetnya masih kita dalami dulu," kata Whisnu.
Adapun Bareskrim telah menaikkan status perkara robot trading Fahrenheit dari penyelidikan ke penyidikan. "Kita baru nangkap dulu si Hendry Susanto," kata, Brigjen Whisnu Hermawan saat dihubungi, Rabu (23/3/2022).
Whisnu mengatakan Hendry langsung dijebloskan ke sel tahanan Bareskrim Polri.
Baca Juga
Beda dengan Binomo
Adapun kasus Fahrenheit berbeda dengan kasus Binomo. Pasalnya dalam kasus Fahrenheit, polisi sudah mengidentifikasi bos dan lokasi tradingnya. Sementara dalam kasus Binomo, pemilik dan pusat bisnisnya masih gelap.
Bareskrim sendiri tengah berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) soal aliran dana senilai 7,9 juta Euro terkait Binomo.
Sekadar informasi, berdasarkan hasil koordinasi dengan Financial Intelligence Unit (FIU) di luar negeri, PPATK menemukan adanya aliran dana ke luar negeri dalam jumlah signifikan ke rekening bank yang berlokasi di Belarusia, Kazahkstan, dan Swiss.
Penerima dana diduga merupakan pemilik dari platform Binomo yang berlokasi di Kepulauan Karibia dengan total dana selama periode September 2020 –Desember 2021 sebesar 7,9 juta Euro.
"Kita akan koordinasi dan komunikasi dgn ppatk, apakah ada data terkait kasus yang kita tangani," kata Kasubdit II Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Chandra Sukma Kumara, Jumat (18/3/2022).