Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman diketahui sudah melamar Idayati, adik Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Keduanya berencana menikah pada Mei yang akan datang. Untuk menghindari adanya dugaan negatif dari publik, Anwar diminta mundur dari jabatannya.
“Demi cinta kepada MK dan pujaan hati harusnya mundur [dari Ketua MK] karena potensi konflik kepentingan akan membuat orang berprasangka dengan putusan MK,” kata Direktur Pusat Studi Konstitusi Feri Amsari saat dihubungi, Selasa (22/3/2022).
Dia menjelaskan bahwa pernikahan tersebut menimbulkan dampak ketatanegaraan. Bagaimanapun, Ketua MK akan menyidangkan perkara-perkara yang berkaitan dengan presiden dan kepentingan politik kepala negara.
Contohnya yang saat ini sedang berlangsung adalah pengujian Undang-Undang (UU) Ibu Kota Negara. Konflik kepentingan, tambah Feri, akan muncul dalam setiap pengujian regulasi karena presiden adalah salah satu pihak.
Oleh karena itu, konflik kepentingan tersebut harus dijauhi Ketua MK. Tujuannya agar lembaga peradilan tetap mempunyai marwah.
Menurut Feri, penting bagi semua pihak untuk memiliki peradilan konstitusi yang taat dengan nilai-nilai serta merdeka dari segala relasi kekuasaan. Harapannya, tentu MK terus membaik.
Baca Juga
“Pemerintah itu merupakan pihak dalam perkara pengujian UU, pembubaran partai, berpotensi jadi pihak dalam perkara sengketa kewenangan, dan yang pasti pihak dalam perkara DPR berpendapat presiden melanggar hukum untuk diberhentikan,” jelasnya.
Anwar dikabarkan sudah melamar Idayati pada 12 Maret. Kabarnya, mereka akan melangsungkan pernikahan pada Mei mendatang.