Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pro Kontra Pemerintah Hapus Syarat PCR dan Antigen untuk Perjalanan Domestik

Warganet pro dan kontra atas keputusan pemerintah menghapus syarat tes PCR dan antigen bagi pelaku perjalanan domestik yang sudah vaksin dua kali.
Ilustrasi. Penumpang pesawat berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. /Bisnis.com
Ilustrasi. Penumpang pesawat berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menghapus syarat PCR dan antigen untuk perjalanan domestik, baik darat, laut, dan udara. Peraturan ini diperuntukkan bagi yang sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap. Hal ini menimbulkan pro dan kontra dari warganet.

Edukator Covid-19 dokter Adam Prabata mencari tahu pendapat warganet tentang syarat PCR dan antigen untuk perjalanan domestic dihapus pada akun Instagram @adamprabata yang dipantau Selasa (8/3/2022).

”Pemerintah sudah menghapus syarat PCR dan antigen untuk perjalanan domestik, baik darat, laut, dan udara. Peraturan ini diperuntukkan bagi yang sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap. Apakah menurut kalian ini merupakan kebijakan yang tepat? Silakan tulis di kolom komentar yaa,” tulis Adam.

Dari sekian banyak komentar, ada yang pro dan kontra atas keputusan pemerintah itu.

Warganet yang setuju menyebut, bahwa hidup mesti dilanjutkan, manusia bersosialisasi, dan harus berjuang jika hendak hidup.

Selain itu, ada yang berpendapat, jakau takut tertular Covid-19 disarankan di rumah. Ada lagi yang berpendapat, bahwa ekonomi tidak akan bergerak dan akan menambah masalah: kemiskinan.

Warganet lain menyebut, bahwa harus belajar hidup berdampingan dengan virus.

Berikut petikan komentar warganet yang setuju atas kebijakan penghapusan syarat PCR dan antigen untuk pelaku perjalanan domestik.

@tantri_novita:Tepat,kl takut ga usah keluar2,life must go on,ngeladenin covid ga kelar2,keburu perang dunia ke3

@mirza_sitanuri@tantri_novita yeeessss!!! Manusia itu bergerak, bersosialisasi, struggle make u alive..

@alian.ps@tantri_novita setuja...

@fauzanfm@tantri_novita nice

@faula_anjuany@tantri_novita benerr kalo takut ga usah kemana2, dirumah ajaaa?

@elis_liyyana@tantri_novita setujuuu,ekonomi gk akan bergerak klo trs2an spt ini, bikin tambah mslh baru spt kemiskinan dan kelaparan..

@adityafebriy@tantri_novita setuju. Lagipula sekarang masyarakat jg jarang pake masker. ?

@brianggita@tantri_novita setuju. Ya emang udah waktunya belajar hidup berdampingan sama si virus. Mau sampe kapan kita ngumpet terus. Sementara dia beranak-pinak terus. Kok bersajak jadinya ?

Sementara itu, Sebagian warganet tidak setuju. Mereka mengkhawatirkan bila di rumah menularkan Virus Corona kepada orangtua.

@arief__m@tantri_novita takut... takut nularin ortu ato org lain.

@lupitarachmi: Menurut saya kurang tepat..

@tyasmardiana_belum tepat untuk saat ini, walopun persentase vaksin dosis 2 sudah 70% tapi belum menjadi endemi.

di dunia pun kasus + dan kematian masih tinggi.. semoga bisa di evaluasi lagi, sementara waktu perketat proteksi diri sendiri lebih lebih lagi.. ? sedih dok

@dhamzah: BIG NO!! Skrg aja data amburadul, dikatakan sudah diambil keputusan berdasarkan data, data apa? Wong byk data ga jelas.. ppkm aja ga jelas, prokes ga ada yg jalan..blm lagi sertifikat bodong! Byk di lapangan ga suntik, dapat sertifikat.. jadi atas dasar apa pemerintah?? Masker aja susah enforce... Itu data vaksin 2 70% nasional, tah credible ga.. +62 plg "kreatif" klo dalam soal ngibul "data".. impending disaster happening soon klo ini jadi beneran!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper