Harga Naik 20 Persen
Setelah 3 hari mogok, para perajin akan kembali memproduksi tahu dan tempe. Namun saat kembali produksi, harga jualnya akan mengalami kenaikan sebesar 20 persen.
"Kamis langsung produksi, karena tidak bisa juga kita mogok terlalu lama, pekerja kan juga harus digaji," tukasnya
Bila harga tempe biasa dijual Rp5.000, akan naik menjadi Rp.6000. Menurutnya, jika masyarakat masih bisa membeli, artinya daya beli masih tinggi. Sayangnya, kenaikan harga tahu tempe Rp500 saja sudah diprotes konsumen.
“Ini menunjukkan daya beli masyarakat yang belum pulih akibat pandemi Covid-19,” ucapnya.
Awalnya, aksi mogok produksi dan jualan ini hanya berlangsung di Jabodetabek. Namun, rencana ini pun direspons oleh para perajin di daerah lain, sehingga aksi yang sama akan serentak dilakukan di Pulau Jawa.
“Cuma belum tahu persisnya berapa yang mogok dan daerah mana saja,” tutup Sutaryo.