Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Indikator: Ini Temuan Terkait Belajar Tatap Muka di Tengah Pandemi

Survei Indikator orang tua siswa tetap mengizinkan anaknya berangkat ke sekolah meski masih khawatir dengan penyebaran virus Covid-19.
Sejumlah murid mengikuti Pembelajaran Tatap Muka di SDN 01 Pondok Labu, Jakarta, Senin (3/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Sejumlah murid mengikuti Pembelajaran Tatap Muka di SDN 01 Pondok Labu, Jakarta, Senin (3/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menemukan para orang tua yang anaknya bersekolah menginginkan pelajaran tatap muka kembali dimulai. 

Dalam sigi dengan tema “Sikap Publik terhadap Omicron, Vaksin Booster, Pembelajaran Tatap Muka, dan Protokol Kesehatan.” disimpulkan mayoritas masyarakat setuju dengan pembelajaran tatap muka (PTM) meski khawatir dengan penyebaran Covid-19 varian omicron.

Peneliti Senior Indikator Rizka Halida mengatakan mereka yang setuju ada 49,1 persen dan sangat setuju 26,9 persen. Sedangkan sangat tidak setuju 3,4 persen, tidak setuju 15,5 persen, dan tidak jawab 5 persen.

“Jadi jika dijumlah ada 76 persen yang setuju. Ada 18,9 persen yang tidak setuju. Mayoritas masyarakat setuju dengan pembelajaran tatap muka di sekolah,” katanya saat memaparkan hasil survei, Minggu (20/2/2022).

Meski setuju dengan PTM, publik khawatir dengan penyebaran Covid-19 varian Omicron. Rizka menjelaskan bahwa masyarakat yang ditanya mayoritas atau 86,3 persen tahu dengan penyebaran Covid-19 varian Omicron. Mereka juga sangat khawatir dengan terkena virus tersebut.

“Ada sekitar 66,8 persen yang khawatir dari mereka yang tahu atau setara dengan 57,6 persen dari total populasi warga yang cenderung khawatir dirinya tertular Omicron,” jelasnya.

Rizka menuturkan bahwa mereka yang sangat khawatir ada 25,8 persen. Sedangkan yang cukup khawatir 41 persen.

Ada 28,5 persen publik biasa saja dengan penyebaran Covid-19, 2,2 persen tidak khawatir, 1,7 persen tidak khawatir sama sekali dan 0,8 persen tidak menjawab.

Indikator melakukan survei pada 15 Januari sampai 17 Februari 2022. Target populasi survei adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki akses internet lewat telepon pintar, sekitar 69 persen dari total populasi nasional.

Dari populasi tersebut, diperoleh sampel secara acak sebanyak 626 responden yang mengisi kuesioner secara online atau computer assisted web interviewing.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 626 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Proses survei online terdiri dari empat tahapan utama, yakni random recruitment, pemberian kode akses yang unik, screening, dan web interviewing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper