Bisnis.com, JAKARTA - Pertemuan bilateral antara Kementerian Pertahanan dan delegasi Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis diakhiri dengan penandatanganan beberapa Perjanjian kerjasama yang disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan kedua negara.
Salah satunya, Perjanjian kerjasama kontrak pembelian 6 jet tempur Rafale antara Kabaranahan Kemhan dengan Dassault. Hal ini merupakan awal dari kontrak yang lebih besar untuk pembelian 36 pesawat tempur Rafale berikutnya.
Selain pembelian pesawat, pertemuan antaran Kedua negara menghasilkan MoU kerja sama di bidang research and development kapal selam antara PT PAL dengan Naval Grup.
Kemudian MoU kerja sama Program Offset dan ToT antara Dassault dan PT DI, MoU kerjasama di bidang telekomunikasi antara PT LEN dan Thales Group, dan kerja sama pembuatan munisi kaliber besar antara PT Pindad dan Nexter Munition.
Menteri Angkatan Bersenjata Prancis H.E. Mrs Florence Parly mengatakan kunjungannya ini menjadi kesempatan untuk berbicara dengan Menhan Prabowo Subianto tentang berbagai program alutsista yang ingin dikembangkan Indonesia dengan dukungan Prancis.
Dia menyebut Prancis bertekad mendukung secara aktif program-program strategis besar Indonesia dan mendukung pengembangan industri pertahanan Indonesia.
Baca Juga
“Indonesia yang menjatuhkan pilhan untuk menggunakan Pesawat Rafalle menunjukkan kepercayaan Indonesia kepada Prancis dan menjadi bukti bahwa kemitraan strategis kedua negara sangat kuat dan dinamis. Penandatanganan kontrak antara Indonesia dan Prancis yang baru saja dilaksanakan ini merupakan tahap penting dalam proses pengadaan alutsista Indonesia, dan Prancis berharap kontrak kerjasama ini dapat diaktifkan sesegera mungkin,” ujar Menteri Parly dikutip dari laman resmi Kemenhan, Kamis (10/2/2022).
Adapun, Pada kunjungan kehormatan ini, Menteri Angkatan Bersenjata Republik Perancis didampingi Duta Besar Perancis untuk Indonesia Olivier Chambard, Kepala Kabinet Militer Perancis Fabian Mandon, Kasubdit Operasional Hubungan Internasional Arnaud Gaviard, Konselor Diplomatik Florian Escudie, Konselor Urusan Kerjasama Industri Simon Desindes.