Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal atau Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM mencatat mobilitas manusia yang keluar masuk Indonesia masih mencapai ratusan ribu hingga pertengahan Januari 2022.
Mengutip data statistik perlintasan kedatangan dan keberangkatan baik Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) dari wilayah Indonesia, dilansir tempo.co, Rabu (19/1/2022), ada 124.815 orang yang melakukan mobilitas.
Kedatangan untuk pekan pertama Januari 2022 bagi WNA mencapai 10.147 orang, sedangkan kedatangan WNI sebanyak 20.735. Alhasil, total perlintasan kedatangannya mencapai 30.882 orang.
Sementara itu, keberangkatan untuk WNA sebanyak 7.425 dan WNI 16.372 orang dengan total keseluruhan perlintasan keberangkatannya dari Indonesia sebanyak 23.797 orang.
Untuk pekan kedua, kedatangan WNA 10.649 dan WNI 21.977 dengan total 32.626. Keberangkatan WNA 8.532 dan WNI 20.369 sehingga totalnya 28.901 orang.
Untuk data terakhir per 15 Januari 2022, kedatangan warga asing sebanyak 1.305 dan warga Indonesia 3.103 dengan total 4.408. Sebaliknya, keberangkatan warga asing 1.211 dan warga Indonesia 2.990 dengan total perlintasan 4.201.
Direktur Kerja Sama Imigrasi Agus Widjaja mengatakan jumlah perlintasan kedatangan dan keberangkatan orang pada Januari 2022 terus mengalami penurunan. "Saya melihat Januari turun," kata Agus, dikutip dari tempo.co, Rabu (19/1/2022).
Agus mengatakan untuk total perlintasan pada Desember 2021, pekan pertama total ada keluar masuk 20.686 orang, pekan kedua 22.176, pekan ketiga 23.210, dan pekan keempat 27.600 orang.
"Yang kita berikan ini adalah seluruh lintas batas baik darat, udara maupun laut. Jadi jangan hanya dibayangkan Jakarta saja," ujar Agus.
Menurut Agus, di tengah kondisi masih merebaknya pandemi Covid-19, khususnya varian Omicron, Dirjen imigrasi bukan menjadi institusi terdepan melakukan pembatasan, melainkan Satgas Covid-19.
"Imigrasi bukan di frontline sekarang, tapi di line kedua begitu satgas mengatakan tutup imigrasi pasti tutup. Karena di musim pandemi ini kekuasaan yang di depan adalah satgas dalam hal kesehatan," kata dia.