Bisnis.com, Jakarta - Penularan virus corona atau Covid-19 varian Omicron semakin bertambah. Semua masyarakat Indonesia disarankan untuk mengurangi mobilitas.
Juru Bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengumumkan bahwa data kasus positif Covid-19 varian Omicron di Indonesia telah bertambah 21 orang. Maka, jika ditotal jumlah kasus positif sampai saat ini menjadi 68 orang.
Nadia menuturkan bahwa dari 21 kasus berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Selain itu, dia juga menyebutkan bahwa para pelaku tersebut adalah 16 WNI (warga negara Indonesia) dan 5 WNA (warga negara asing).
Dia mengatakan bahwa orang-orang yang terinfeksi Covid-19 Omicron, paling banyak melakukan perjalanan ke Arab Saudi dan Turki. Kini pemerintah gencar untuk melakukan pengetatan di Melaka.
''Adanya kasus Omicron Indonesia karena adanya perjalanan dari beberapa negara seperti Arab Saudi dan Turki, sehingga masyarakat diimbau untuk mempertimbangkan berlibur ke sana,'' tandasnya.
Sampai saat ini, upaya pencegahan terus dilakukan dengan Melaka pengetatan di pintu masuk dari negara tersebut. Terutama, di perbatasan laut, dan darat. Bahkan positivity rate pada pintu masuk laut dan darat 10 kali lebih tinggi daripada di udara.
Dia juga menghimbau masyarakat agar mengantisipasi dan mengurangi mobilitas, serta tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. ''Saya meminta masyarakat untuk bekerja sama mencegah penularan virus COVID-19 dengan menahan diri tidak bepergian,'' kata dr. Nadia.
Adapun sejumlah cara pencegahan yang dapat anda lakukan agar tetap terjaga dari paparan virus Omicron.
- Tetap jaga jarak minimal 1 - 2 meter
- Selalu pakai masker saat dikeramaian maupun dalam ruangan.
- Mencuci tangan secara rutin. Gunakan sabun dan air mengalir atau sanitizer.
- ikuti program vaksinasi Covid-19 dan patuhi protokol kesehatan.
- Terapkan etika batuk atau bersin, dengan menutup mulut dan hidung Anda dengan lengan atau tisu.