Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkes Imbau Warga Jangan Pilih-pilih Vaksin

Vaksinasi tetap menjadi salah satu strategi untuk mengantisipasi penularan Covid-19, khususnya varian baru.
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas, Senin (10/05/2021), di Jakarta - Humas Setkab/Rahmat
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas, Senin (10/05/2021), di Jakarta - Humas Setkab/Rahmat
Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tetap waspada akan penyebaran varian baru virus corona SARS-CoV-2 tipe B.1.1.529 atau Omicron yang begitu cepat.

Penyebabnya, meskipun telah divaksin dosis lengkap hingga dosis ketiga (booster), tetapi belum bisa menjamin varian Omicron untuk tidak masuk ke dalam tubuh.

Hal ini disampaikannya setelah melihat kondisi sejumlah negara di Eropa yang mengalami banyak penyebaran varian baru, padahal cakupan vaksinasi sudah sangat tinggi.

"Sudah terbukti sekarang bahwa kemampuan netralisasi virus pascainfeksi dan imunisasi menurun terhadap Omicron dibandingkan varian lain. Ada kemungkinan besar bahwa beberapa orang yang sudah divaksinasi lengkap maupun booster tetap [bisa] tertular Omicron," katanya, dikutip melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (21/12/2021).

Kendati demikian, Budi menilai vaksinasi tetap menjadi upaya untuk mengantisipasi penularan Covid-19, khususnya varian baru sehingga dirinya meminta masyarakat segera melakukan vaksinasi Covid-19.

Tidak hanya itu, dia juga menyarankan supaya warga tidak perlu memilih vaksin yang akan mereka dapatkan.

"Kami mengimbau agar masyarakat mempercepat vaksinasi. Tolong vaksinasi, [saat ini, vaksin] kita yang paling banyak sekarang datang adalah Pfizer dan AstraZeneca. Tidak usah pilih vaksinnya tipe apa, langsung divaksinasi saja," ujarnya.

Budi memaparkan saat ini sudah ada 107 juta masyarakat yang mendapatkan vaksin dua dosis. Sehingga, dia yakin target World Health Organization (WHO) sebanyak 40 persen dari jumlah target vaksinasi akan diraih dalam waktu yang tidak lama lagi.

"Kami rasa dalam dua hari ke depan kita sudah bisa mencapai target WHO full 40 persen dari populasi dua kali suntik," katanya.

Sementara untuk vaksin anak-anak yang sudah dilaksanakan sejak pekan lalu sudah diberikan sebanyak 542 ribu suntikan. 

"Ini merupakan angka yang baik," kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper