Bisnis.com, JAKARTA - Korban tewas akibat tornado kuat yang menghancurkan kota-kota di Kentucky, Amerika Serikat akan melewati 100 orang karena harapan untuk menemukan korban selamat semakin berkurang.
Gubernur Andy Beshear mengatakan ini adalah peristiwa tornado paling dahsyat dalam sejarah negara bagian itu, dengan setidaknya 80 kematian dikonfirmasi.
"Tidak ada bangunan yang masih berdiri di jalur langsung yang tersapu tornado," kata Beshear seperti dikutip BBC.com, Senin (13/12/2021).
Sementara itu, empat belas kematian warga yang terdampak bencana tornado telah dilaporkan di empat negara bagian lainnya.
Di Kentucky, petugas penyelamat mencari puing-puing untuk mencari korban selamat, sementara tim bantuan mendistribusikan air dan generator ke penduduk. Lebih dari 300 anggota Garda Nasional turun dari pintu ke pintu untuk menyingkirkan puing-puing bangunan.
"Kami masih berharap saat kami bergerak maju untuk beberapa keajaiban menemukan lebih banyak orang," ujar Beshear.
Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke kota Mayfield, salah satu yang paling terpukul. Namun, tidak ada yang ditemukan hidup sejak Sabtu pagi.
Beshear mengatakan tornado telah menghancurkan tempat-tempat di jalur sepanjang 227 mil (365km). Ribuan rumah hancur meskipun jumlah pastinya masih belum jelas.
Sebelumnya, tornado melintas di wilayah AS sepanjang 219 mil di Missouri pada Maret 1925 yang merenggut 695 nyawa. Peristiwa besar seperti itu di luar musim semi dan musim panas sangat jarang terjadi.