Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biden: Tak Ada Rencana AS Kirim Pasukan ke Ukraina

Joe Biden mengatakan, bahwa menempatkan pasukan AS secara langsung di Ukraina jika terjadi invasi Rusia "tidak akan dilakukan".
Presiden AS Joe Biden di Washington, AS, September 2021./Antara-Reuters
Presiden AS Joe Biden di Washington, AS, September 2021./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, bahwa menempatkan pasukan AS secara langsung di Ukraina jika terjadi invasi Rusia "tidak akan dilakukan".

Namun, dia memperingatkan konsekuensi berat jika Rusia benar-benar menyerang Ukraina.

Biden menyampaikan hal itu sehari setelah dua jam pembicaraan melalui tautan video dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

KTT virtual itu bertujuan untuk mengurangi ketegangan di kawasan tersebut setelah penambahan pasukan besar Rusia di sepanjang perbatasan timur Ukraina.

Rusia menuduh Ukraina melakukan provokasi dan meminta jaminan agar NATO tidak melakukan ekspansi ke arah timur serta menyebarkan senjata di dekat Rusia.

Pemerintah Ukraina menyatakan, Moskow mungkin merencanakan serangan militer pada akhir Januari, namun para pejabat AS mengatakan belum jelas apakah Presiden Putin telah membuat keputusan untuk menyerang.

Berbicara kemarin, Putin menolak untuk mengatakan apakah dia akan memerintahkan pasukan ke Ukraina. Akan tetapi, dia mengatakan tidak bisa duduk diam, sementara aliansi militer bergerak mendekati Rusia.

Biden mengatakan, dia telah menjelaskan kepada Putin selama pertemuan hari Selasa bahwa akan ada "konsekuensi ekonomi yang belum pernah dia lihat". Dia yakin bahwa pemimpin Rusia itu memahami pesan itu, tambahnya sebagaimana dikutip BBC.com, Kamis (9/12/2021).

Tetapi, ketika ditanya tentang kemungkinan aksi militer, Biden mengatakan kewajiban moral dan hukum AS kepada sekutu NATO-nya di kawasan itu tidak mencakup Ukraina yang bukan anggota organisasi beranggotakan 30 negara itu.

"Gagasan bahwa AS akan menggunakan kekuatan secara sepihak untuk menghadapi Rusia yang menginvasi Ukraina tidak ada dalam rencana saat ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper