Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wakil Ketua DPD RI Minta Reuni 212 di Bogor Dibatalkan

Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin meminta Reuni 212 yang rencananya digelar di Bogor dibatalkan untuk mencegah penularan Virus Corona varian Omicron.
Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin./Antara
Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin meminta Reuni 212 dibatalkan untuk mencegah penularan Virus Corona varian Omicron. Rencananya, reuni digelar di Bogor setelah tidak mendapat izin dari Polda Metro Jaya.

Pihaknya sangat menghargai dan mendukung setiap gerakan aksi damai umat Islam yang mengarah pada ukhuwah dan dakwah, namun karena situasi bangsa saat ini sedang dalam proses pemulihan yang sulit.

Dia juga berharap para tokoh umat untuk bersedia mengendalikan mobilitas masyarakat yang mulai bergerak menuju ke Jakarta dan sekitarnya.

“Demi kebaikan bersama, sebaiknya kita batalkan saja Reuni 212 kali ini,” kata Sultan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (29/11/2021).

Sultan menyampaikan permintaan tersebut karena merasa khawatir dengan situasi pengendalian persebaran Covid-19 di Indonesia. Saat ini tengah terjadi peningkatan angka kasus positif harian dan terdapat ledakan kasus varian baru Omicron di banyak negara.

Menurut dia, meskipun pemerintah dan aparat keamanan tidak melarang aksi damai dilaksanakan,  jangan sampai masyarakat menjadi lupa diri, dan tidak peka dengan kondisi nasional yang sangat membutuhkan perilaku tertib protokol kesehatan dari masyarakat.

Sultan berpandangan, bahwa umat Islam Indonesia harus menjadi pionir dan teladan bagi umat lainnya untuk berupaya preventif dan pemulihan sosial-ekonomi bangsa dari ancaman pandemi Covid-19 yang masih terus bermutasi.

Tingkat kerumunan massa Aksi 212, kata Sultan, belum sesuai diterapkan pada kondisi Indonesia saat ini. Tanpa mematuhi protokol kesehatan, Sultan khawatir akan terjadi penyebaran Covid-19 dan terbentuknya klaster 212.

Oleh karena itu, Sultan mengingatkan agar umat Islam tidak mudah terprovokasi dan jangan hanya menuruti keinginan sebagian orang yang senang memanfaatkan kekuatan politik umat.

Saat ini, dunia kembali merasa cemas dengan munculnya varian Omicron di Afrika Selatan.

Epidemiolog Dicky Budiman dari Griffith University Australia menyebut, bahwa varian baru Omicron memiliki tingkat penularan lima kali lebih tinggi daripada Virus Corona asli, yakni SARS-CoV-2 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China, pada 2019.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa varian Omicron atau yang dikenal sebagai B.1.1.529, kemungkinan besar memiliki kecepatan tinggi dalam penularan dan mampu menurunkan kemampuan antibodi dari infeksi alamiah dan vaksinasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper