Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Barikade 98 Heran Fadli Zon Masih Kritik Jokowi di Saat Prabowo Jadi Menhan

Fadli Zon terus melakukan serangan kepada pemerintah sejak Jokowi menjabat sebagai Presiden RI periode kedua. Padahal, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto kini sudah menjadi Menhan.
Tangkapan layar - Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berfoto bersama saat peresmian Tugu Api Semangat Indonesia Merdeka Tidak Pernah Padam pada Selasa (10/11/2021). JIBI/Bisnis-Nancy Junita @prabowo
Tangkapan layar - Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berfoto bersama saat peresmian Tugu Api Semangat Indonesia Merdeka Tidak Pernah Padam pada Selasa (10/11/2021). JIBI/Bisnis-Nancy Junita @prabowo

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Barikade 98 Benny Rhamdani merasa heran lantaran politisi Partai Gerindra Fadli Zon masih saja melayangkan kritik pedas terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Padahal, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat ini masuk koalisi dan menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

Dia menilai masuknya Prabowo Subianto dalam kabinet Jokowi Ma'ruf amin adalah sesuatu yang sejak awal disesali oleh aktivis Barikade 98.

"Kami bahkan menilai sejak awal tidak ada manfaatnya sama sekali masuknya Prabowo dalam kabinet Jokowi Ma'ruf Amin," ujar Benny Rhamdani dalam keterangan resmi, Rabu (17/11/2021).

Pasalnya, kata dia, ada saja politisi Gerindra yang tetap melakukan serangan kepada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Meskipun kini Prabowo sudah dilantik sebagai Menhan RI.

Dia mengatakan Fadli Zon terus melakukan serangan kepada pemerintah Jokowi Ma'ruf Amin sejak Jokowi menjabat sebagai Presiden RI periode kedua hingga saat ini.

Bukan itu saja, Benny menilai serangan-serangan Fadli Zon ini adalah serangan yang mengarah kepada pribadi Jokowi. Padahal, Barikade 98 menghormati siapapun termasuk kepada partai politik yang bukan menjadi bagian pendukung pemerintah.

"Kami ingin buktikan, hingga hari ini kami tidak pernah mempersoalkan kritik Partai Demokrat, tidak pernah mempersoalkan kritik dari PKS. Tidak pernah kami mengomentari kritik-kritik partai yang tidak menjadi bagian pemerintah," tegas Benny.

Benny pun menjelaskan alasan pihaknya harus mempersoalkan sikap Fadli Zon tersebut. Menurutnya, hal yang dilakukan Fadli sangat tidak etis lantaran dia masih menjabat sebagai kader Partai Gerindra.

Apalagi, kini Gerindra serta Prabowo menjadi bagian koalisi pemerintah. Logikanya, kata dia, ketika sudah menjadi bagian koalisi harus memberikan dukungan penuh kepada kebijakan-kebijakan pemerintah.

Ketika pimpinan parpol sudah memutuskan masuk ke dalam koalisi pemerintah, lanjutnya, sikap politik partai maupun seluruh jajaran pengurus dan kader partai wajib memberikan dukungan penuh terhadap seluruh kebijakan pemerintah.

"Jadi tidak hanya konsekuensi logis tapi secara moral dan etis, siapapun partai politik sekali pun awalnya oposisi atau bukan bagian dari pihak pemenang dalam Pilpres, tapi ketika dia menyatakan bergabung dalam koalisi, maka wajib hukumnya untuk memberikan dukungan penuh kepada program-program Pemerintah," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper