Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Skenario Vaksin Covid-19 Booster Paling Cepat pada Tahun Depan

Hingga akhir tahun ini, pemerintah memastikan tidak akan ada program vaksinasi booster untuk kalangan umum.
50 Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menerima vaksinasi dosis ketiga atau booster menggunakan vaksin Moderna/Twitter Kemenkes RI
50 Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menerima vaksinasi dosis ketiga atau booster menggunakan vaksin Moderna/Twitter Kemenkes RI

Bisnis.com, JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk program vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa Indonesia belum berencana memberlakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster secara massal dalam waktu dekat.

Menurut Nadia, saat ini prioritas utama pemerintah adalah memastikan pemerataan cakupan vaksinasi bisa terus meningkat.

"Skenario untuk booster tentu sudah dipertimbangkan pemerintah, tetapi kalau kita lihat WHO sendiri juga belum merekomendasikan. Pemerintah memang sudah memiliki skenario, tapi itu baru akan lakukan apabila dosis pertama dan lansia bisa mencapai 70 persen [dari target]," tuturnya dalam diskusi virtual Kemenkes, Selasa (16/11/2021).

Menurut data yang ada, kata Nadia saat ini penerima vaksin dosis pertama di kalangan lansia baru sekitar 44 persen dari target. Artinya, masih ada pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan pemerintah dan stakeholder terlibat.

Sebaliknya, untuk vaksinasi secara keseluruhan, Nadia menilai salah satu tantangan terberat adalah menjangkau masyarakat di daerah rural.

"Berbeda di daerah urban di mana vaksinasi cukup mudah, di daerah rural ini cukup sulit karena misal akses transportasi ke sana susah. Butuh waktu yang panjang untuk menggelar vaksinasi di sana dan hal ini yang terus kami upayakan," katanya.

Terkait booster atau dosis ketiga, bila segalanya berjalan lancar, estimasi paling cepat program tersebut bergulir adalah Januari-Februari tahun depan. Itu pun dengan asumsi vaksinasi lansia bisa lebih dulu mencapai target.

Hingga untuk saat ini, program tersebut hanya bergulir untuk cakupan sangat terbatas.

"[Booster] saat ini khusus untuk kelompok prioritas, yang pertama untuk tenaga kesehatan dan yang kedua nanti tentunya adalah lansia kami dahulukan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper