Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apa itu Deforestasi? Ini Penyebab, Dampak dan Pencegahan

Berikut pengertian deforestasi yang akhir-akhir ini menjadi perhatian publik Indonesia karena cuitan Menteri LHK.
Foto aerial Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu (31/8/2019). Sebagian dari kawasan yang masuk sebagai hutan konservasi itu nantinya akan digunakan untuk wilayah ibu kota baru./ANTARA FOTO-Akbar Nugroho Gumay
Foto aerial Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu (31/8/2019). Sebagian dari kawasan yang masuk sebagai hutan konservasi itu nantinya akan digunakan untuk wilayah ibu kota baru./ANTARA FOTO-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, SOLO - Istilah deforestasi menjadi perhatian masyarakat Indonesia setelah adanya cuitan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.

Sebelumnya, Siti Nurbaya Bakar mengatakan bahwa deforestasi tidak boleh dihentikan untuk mendukung pembangunan besar-besaran yang dilakukan oleh pemerintah.

"Pembangunan besar-besaran era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau atas nama deforestasi," ucap Siti Nurbaya pada Rabu (3/11/2021) di akun Twitternya.

"Menghentikan pembangunan atas nama zero deforestation sama dengan melawan mandat UUD 1945 untuk values and goals establishment, membangun sasaran nasional untuk kesejahteraan rakyat secara sosial dan ekonomi," lanjut Siti.

Padahal jika menilik lebih lanjut, upaya deforestasi memiliki dampak buruk untuk hutan dan ekosistemnya.

Apa sebenarnya arti deforestasi?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deforestasi merupakan aktivitas penebangan hutan.
Dalam Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.30/MENHUT-II/2009 tentang Tata Cara Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD), juga dituliskan tentang pengertian dari deforestasi.

Deforestasi yaitu kegiataan mengubah area hutan menjadi lahan tidak berhutan secara permanen, untuk aktivitas manusia.

Secara tidak langsung, deforestasi mengubah fungsi hutan yang awalnya untuk pelestarian lingkungan serta ekosistemnya menjadi kepentingan manusia.

Dalam perspektif ilmu kehutanan, deforestasi dimaknai sebagai situasi hilangnya tutupan hutan beserta atributnya yang berimplikasi pada hilangnya struktur dan fungsi hutan itu sendiri.

Penyebab

Secara umum, hilangnya tutupan lahan disebabkan kegiatan pengalihan fungsi hutan untuk keperluan lainnya.

Penyebab utama adanya deforestasi adalah jumlah manusia yang semakin bertambah hingga memerlukan lahan untuk permukiman.

Populasi manusia yang semakin meningkat saat ini menyebabkan terjadinya permintaan terhadap pangan yang semakin tinggi. Hal tersebut dapat dipenuhi dengan membuka lahan pertanian baru.

Sebagai contohnya, Brasil membuka kebun-kebun kedelai baru dan gula secara masif dengan melakukan penebangan pada tegakan-tegakan hutan yang ada.
Pengalih fungsian hutan sebagai kebun kelapa sawit juga menyebabkan hilangnya tutupan lahan.

Dampak

Jika deforestasi terus dilakukan pada dampak yang akan terjadi yakni hilangnya tutupan hutan hujan tropis yang menjadi habitat asli satwa dan tumbuhan. Spesies hewan dan tumbuhan pun bisa punah seiring dengan berjalannya waktu.

Selain itu, daerah resapan air pun bisa hilang karena tak adanya hutan sebagai penjaga siklus air.

Air hujan yang turun akan langsung mengalir di permukaan dan menyebabkan erosi. Efek samping dari terjadinya erosi adalah hilangnya kesuburan tanah akibat pencucian tanah oleh air hujan yang terus menerus, banjir akibat tanah yang tidak dapat meresap air, hingga akhirnya menimbulkan tanah longsor.

Pencegahan

Meskipun kebutuhan lahan terus meningkat dari waktu ke waktu, namun deforestasi bisa dihentikan dan dilakukan pencegahannya.

Pencegahan dapat dilakukan dengan penebangan sistem tebang pilih dan penanaman kembali.

Sistem tebang pilih dapat tetap menjaga keberlangsungan ekosistem hutan dan fungsinya sebagai penyangga kehidupan.

Deforestasi tidak akan menimbulkan kerugian selama dilakukannya pemanfaatan kembali yang efektif.

Namun, hal tersebut akan merugikan jika lahan kosong tersebut tidak dilakukannya penanaman kembali sehingga menjadi gersang serta membahayakan saat musim hujan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper