Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMKG : Waspada Cuaca Ekstrem, Banten, Jakarta, Jabar, dan Jateng Risiko Banjir

Untuk tiga hari mendatang, wilayah yang berpotensi dampak banjir dan banjir bandang dengan kategori siaga adalah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan
Suasana banjir di Jakarta/Facebook-Anies Baswedan
Suasana banjir di Jakarta/Facebook-Anies Baswedan

Bisnis.com, JAKARTA -- BMKG mengindikasikan adanya risiko signifikansi dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia. Artinya, dalam seminggu ke depan bakal ada cuaca ekstrem.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan bahwa hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya potensi belokan dan perlambatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektifitas.

“Diprediksi aktifnya fenomena MJO [madden julian oscillation], aktifnya gelombang Rossby, dan gelombang Kelvin dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan,” katanya, Minggu (31/10/2021).

Guswanto menjelaskan bahwa berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang hingga seminggu ke depan hampir merata di seluruh provinsi Indonesia.

Semuanya adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Lalu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Sedangkan untuk tiga hari mendatang, wilayah yang berpotensi dampak banjir dan banjir bandang dengan kategori siaga adalah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan

Guswanto berharap pihak-pihak terkait melakukan persiapan. Pertama, memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Kedua, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon dengan tidak terkontrol.

Lalu, melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, dan menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.

Keempat, melakukan penghijauan secara lebih masif. Kelima, lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.

Keenam, menggencarkan secara lebih masif sosialisasi, edukasi dan literasi untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat dan pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombanh tinggi).

“Ketujuh, terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui website BMKG, akun media sosial @infobmkg, aplikasi iOS dan android Info BMKG, call center 196 BMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper