Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah perlu melakukan vaksinasi 770.922 dosis setiap harinya untuk mencapai target vaksinasi dosis pertama 80 persen pada akhir tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa vaksinasi menjadi kunci dalam penanganan pandemi Covid-19. Vaksinasi dapat mencegah penderita Covid mengalami gejala berat, yang pada akhirnya menjadi upaya menekan tingkat kematian.
Selain aspek kesehatan, target vaksinasi pun menjadi motor untuk mendorong aktivitas perekonomian. Menurut Airlangga, tingginya capaian vaksinasi akan membuat masyarakat lebih percaya diri untuk beraktivitas sehingga membantu pemulihan ekonomi.
"Dengan situasi saat ini berarti kita bersiap-siap untuk menggeser pandemi ke endemi. Namun, syaratnya konservatif, vaksinasi dosis pertama harus 80 persen, dosis kedua 50 persen, itu kami kejar akhir tahun ini," ujar Airlangga dalam wawancara khusus bersama Bisnis, Kamis (28/10/2021) sore.
Hingga Kamis (28/10/2021) pukul 18.00 WIB, vaksinasi dosis pertama telah selesai untuk 117,27 juta orang atau 56,3 persen dari target terhadap 208,26 juta orang. Lalu, vaksin dosis kedua telah disuntikkan kepada 71,5 juta orang atau 34,14 persen dari target.
Masih terdapat selisih 23,7 persen vaksinasi dosis pertama dan 15,86 persen vaksinasi dosis pertama untuk mencapai target pemerintah. Hingga akhir tahun ini, pemerintah harus mengejar vaksinasi dosis pertama terhadap 49,3 juta orang dan vaksinasi dosis kedua terhadap 32,6 juta orang.
Tahun ini tersisa 64 hari, sehingga setiap harinya pemerintah harus mampu melakukan vaksinasi dosis pertama paling sedikit terhadap 770.922 orang. Lalu, harus terdapat vaksinasi dosis kedua paling sedikit 509.758 orang per hari.
Pada Kamis (28/10/2021), vaksinasi dosis pertama telah dilakukan kepada lebih dari 1,5 juta orang. Jika laju vaksinasi berjalan seperti saat ini, atau bahkan lebih cepat, kemungkinan tercapainya target tersebut semakin lebar.
Meskipun begitu, Airlangga menyebut bahwa saat capaian tingkat vaksinasi semakin tinggi, pelaksanaan vaksinasi akan menghadapi tantangan yang lebih besar. Sebelumnya, masyarakat dapat mendatangi sentra-sentra vaksinasi dengan cukup mudah, tetapi nantinya vaksinasi harus menjangkau daerah-daerah terpencil.
"Kalau tahun ini pemerintah berharap masyarakat yang aktif, ke sentra-sentra [vaksinasi] mereka datang, tahun depan pemerintah mesti ke daerah-daerah, mesti remote, aktif mengejar masyarakat [yang belum vaksin]," ujar Airlangga.