Bisnis.com, JAKARTA - Sekjen MPN Pemuda Pancasila Arif Rahman meminta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan Tim Khusus Doping untuk segera menyelesaikan teguran World Anti Dopping Agency (WADA) soal doping pemain Indonesia.
Beberapa hari lalu, Tim Bulu Tangkis Indonesia berhasil membawa pulang piala Thomas setelah 19 tahun. Meski demikian, prestasi Indonesia tercoreng lantaran ada insiden Merah Putih tidak boleh dikibarkan saat penganugerahan piala Thomas 2021.
Hal ini akibat dari lambatnya Lembaga Anti Doping Indonesia (LIDA) merespon surat teguran dari WADA. Pasalnya, Indonesia dianggap belum patuh terhadap prosedur penanganan doping di tanah air. Salah satu sebabnya terkait pengambilan sampel atlet.
Arif menilai Menpora Zainudin harus bergerak cepat untuk memilah dan memilih isu terkait penyelesaian doping. Secara teknis, lanjutnyaMenpora tak bisa bergerak langsung karena status WADA merupakan lembaga independen.
“Pembentukan Tim Khusus Doping yang dibuat oleh Menpora untuk bisa segara mengakomodasi teguran WADA merupakan langkah taktis,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (22/10/2021).
Tim yang diketuai ketua KOI Raja Sapta Oktohari tersebut bertugas untuk segera menjawab surat sanksi dari WADA dan mengusahakan agar sanksi untuk Indonesia bisa dicabut.
Kemenpora mendapat banyak kritik akibat insiden tidak bisa berkibarnya bendera Merah Putih. Menurutnya, posisi Zainudin sebagai wakil pemerintah membuatnya tidak bisa melakukan intervensi kepada WADA.
Namun, Arif memaklumi banyak pihak yang menggunakan isu ini sebagai amunisi untuk menjatuhkan salah satu pihak. Dia meminta masyarakat menunggu karena kini Tim Khusus Doping tengah menangani masalah tersebut.
Dia Tim Khusus Doping harus bekerja cepat karena sebentar lagi akan ada perhelatan olahraga besar yang di gelar di Indonesia, yaitu ajang International Superbike di Sirkuit Mandalika, Lombok.
"Apalagi gelaran internasional Superbike di Mandalika sudah di depan mata. Maka sebaiknya sanksi WADA sudah bisa dicabut sebelum kegiatan tersebut," pungkasnya.