Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Kematiriman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa selama satu bulan terakhir, penurunan level PPKM di wilayah aglomerasi Jabodetabek tertahan karena masih ada daerah yang belum mampu mencapai target vaksinasi.
Sebagai contoh, kata Luhut, sebagian besar kabupaten/kota di wilayah Jabodetabek yang seharusnya bisa turun ke level dua tidak bisa turun level karena cakupan vaksinasi di kabupaten Bogor dan Tangerang belum mencapai target.
Berkaca dari kondisi tersebut dan atas persetujuan dari Presiden, syarat vaksinasi kabupaten/kota di aglomerasi diubah berdasarkan pencapaian kabupaten/kota itu sendiri.
“Tadi Presiden [Jokowi] memberi arahan untuk tidak menahan terus kabupaten yang lain, maka Bogor dan Tangerang dikeluarkan dari aglomerasi Jabodetabek,” kata Luhut dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube Setpres, Senin (18/10/2021).
Lebih lanjut, terhadap Bogor dan Tangerang, pemerintah akan melakukan operasi khusus dengan bantuan TNI/Polri untuk menggenjot pelaksaanaan vaksinasi.
Dengan perubahan syarat vaksinasi untuk aglomerasi, kata Luhut, mulai 19 Oktober 2021 akan ada 54 kabupaten/kota di level 2 dan 9 kabupaten/kota di level 1.
Lebih lanjut, Menko juga melaporkan bahwa hasil evaluasi terhadap Kota Blitar menunjukkan hasil yang positif.
“Sejak masuk ke level 1, situasi Covid-19 di Kota Blitar tetap rendah dan terkendali. Terkendalinya kasus didorong oleh tingkat tracing, vaksinasi, dan penggunaan Peduli Lindungi yang terus meningkat meski sudah masuk level 1,” ungkap Luhut.
Pemerintah pusat pun memberikan apresiasi yang tinggi kepada Walikota, Dandim, Kapolres, Dinkes, dan seluruh pihak lainnya yang telah berkontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19 di Kota Blitar.
“Contoh baik di Kota Blitar perlu menjadi contoh bagi penanganan pandemi Covid-19 di kabupaten kota lainnya dan menjadi pembelajaran bagi penanganan pandemi Covid-19 di kabupaten kota lainnya,” ungkapnya.