Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketegangan dengan China Meningkat, AS Punya Pasukan Rahasia di Taiwan

Sekitar 24 anggota pasukan khusus AS dan sejumlah marinir yang tidak disebutkan jumlahnya sekarang sedang melatih pasukan Taiwan.
Armada angkatan laut Australia. Australia menjadi sekutu penting Amerika Serikat di Pasifik, namun juga tengah mesra menjadi kerja sama ekonomi dengan China./Reuters
Armada angkatan laut Australia. Australia menjadi sekutu penting Amerika Serikat di Pasifik, namun juga tengah mesra menjadi kerja sama ekonomi dengan China./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Amerika Serikat secara diam-diam dilaporkan mempertahankan kontingen kecil pelatih militer di Taiwan setidaknya selama satu tahun terakhir sebagai antisipasi meningkatnya ketegangan AS-China.

Sekitar 24 anggota pasukan khusus AS dan sejumlah marinir yang tidak disebutkan jumlahnya sekarang sedang melatih pasukan Taiwan, menurut laporan Wall Street Journal seperti dikutip TheGuardian.com, Jumat (8/10/2021). Para pelatih pertama kali dikirim ke Taiwan oleh pemerintahan Trump tetapi kehadiran mereka belum dilaporkan sampai sekarang.

Pasukan AS tidak ditempatkan secara permanen di pulau itu sejak 1979 setelah Washington menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat China.

Juru bicara Pentagon, John Supple tidak mengomentari langsung laporan tersebut, tetapi mengingatkan bahwa “dukungan dan hubungan pertahanan AS dengan Taiwan tetap selaras melawan ancaman dari China.

Kementerian luar negeri China sebelumnya mengeluarkan pernyataan yang mendesak AS untuk menghentikan bantuan militer ke Taiwan. China dapat melakukan invasi skala penuh pada tahun 2025, kata menteri pertahanan Taiwan sebelumnya.

"China akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan dan integritas teritorialnya," menurut pernyataan kementerian itu.

Sementara itu Jacob Stokes, rekan program keamanan Indo-Pasifik dari Pusat Keamanan Amerika Baru mengatakan keberadaan anggota  militer itu adalah langkah penting tetapi dimaksudkan terutama untuk tidak menjadi provokatif, tetapi sebenarnya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan pasukan Taiwan.

“Selalu ada keseimbangan antara simbolisme dan substansi, dan saya pikir dengan melakukannya secara diam-diam, itu dimaksudkan untuk menjadi lebih substansi,” ujarnya.

Laporan kehadiran militer AS di Taiwan muncul setelah serangkaian sinyal eskalasi di Indo-Pasifik. China menerbangkan hampir 150 pesawat militer, termasuk pembom dan jet tempur ke zona pertahanan udara Taiwan selama empat hari pertama bulan Oktober.

Berbicara kepada BBC sehari setelah bertemu diplomat top China Yang Jiechi, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan bahwa AS sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan di kawasan itu.

"Kami akan berdiri dan berbicara, baik secara pribadi maupun publik ketika kami melihat jenis kegiatan yang pada dasarnya tidak stabil," kata Sullivan kepada BBC.

Ditanya apakah AS siap untuk mengambil tindakan militer untuk membela Taiwan, Sullivan berkata: "Biarkan saya mengatakan ini, kami akan mengambil tindakan sekarang untuk mencoba mencegah hari itu terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper