Bisnis.com, JAKARTA — Hasil survei Indikator Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas warga mengaku tidak setuju atas keputusan pemerintah yang menyediakan vaksin berbayar bagi kalangan tertentu.
Hal itu dibuktikan dengan capaian 57,9 persen responden yang kurang setuju dan tidak setuju sama sekali atas kebijakan tersebut.
Kendati demikian, dikutip dari laman Indikator Politik Indonesia, Minggu (26/9/2021), tercatat sekitar 31,3 persen responden mengaku cenderung setuju dengan keberadaan vaksinasi berbayar
Lebih lanjut, terkait vaksin dosis ketiga atau booster, mayoritas responden juga menyatakan tidak setuju sebesar 53,9 persen, namun terdapat sekitar 34,2 persen responden yang cenderung setuju.
“Ini akan berkonsekuensi besar terhadap pemerintah, penyediaan vaksin berbayar bisa mendorong percepatan program, di sisi lain, menjalankan program yang kurang atau tidak didukung publik akan berdampak buruk terhadap pemerintah sendiri. Ini harus mendapat pertimbangan khusus,” tulis Indikator dalam kesimpulannya.
Sementara itu, Vaksin Nusantara dan Merah-Putih ternyata sedikit didengar warga, terutama Vaksin Merah-Putih, baru diketahui oleh sekitar 19 persen responden.
Baca Juga
Namun demikian, di antara warga yang tahu, mayoritas bersedia divaksin menggunakan masing-masing vaksin tersebut.
Dengan demikian, kedua produk ini potensial mendapat penerimaan yang tinggi oleh warga, sehingga sebaiknya menjadi pertimbangan untuk realisasinya ke depan.