Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Global Covid-19 Summit di sela-sela acara United Nation General Assembly. Jokowi memberikan tiga masukan untuk negara lain dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pada Presiden Jokowi merupakan salah satu dari empat pimpinan di dunia yang dipilih secara pribadi oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
"Presiden Jokowi hadir untuk memberikan masukan bagaimana kita bisa segera mengatasi pandemi Covid-19,” kata Menkes Budi dalam keterangan resmi, Jumat (24/9/2021).
Dia menuturkan ajakan dari Presiden AS Joe Biden disambut dengan baik oleh Presiden Jokowi. Menurutnya, ada tiga hal yang ditekankan Jokowi terkait penangan pandemi Covid-19. Pertama, perlu segera dibangun adalah arsitektur sistem ketahanan kesehatan global yang baru. Pasalnya, sistem kesehatan antar negara berhubungan erat, terutama di masa pandemi.
“Kalau kita melihat bahwa di sistem keuangan dunia sudah tertata secara global, arsitekturnya dengan baik, maka Indonesia merasa perlu membawa arsitektur sistem kesehatan global juga ditata dengan baik,” ujar Menkes Budi.
Kedua, Presiden Jokowi menekankan perlu segera dibangun mekanisme global untuk sumber daya kesehatan yang bisa diakses oleh seluruh negara, terutama negara-negara berkembang dalam menghadapi krisis kesehatan.
Konsep tersebut sama seperti sistem ketahanan keuangan global yang dibangun dalam bentuk mekanisme International Monetary Fund (IMF) dengan tata kelola dan partisipasi yang jelas.
Menurut Budi, sistem ketahanan keuangan global sudah terbukti bisa menyelamatkan kondisi keuangan baik secara fiskal atau moneter di negara-negara berkembang.
“Indonesia merasa bahwa kita perlu membangun sistem support kesehatan global yang mirip dengan sistem support keuangan seperti adanya IMF,” ujarnya.
Ketiga, Menkes mengatakan bahwa Presiden Jokowi meminta perlunya menyusun protokol kesehatan standar agar semua aktifitas global baik itu transportasi, pertemuan, atau acara-acara lain.
Presiden Jokowi, lanjutnya, menganalogikan setiap orang tidak pernah pusing kalau masuk ke negara lain karena adanya paspor dan satu dokumen itu sudah sama di seluruh negara. Sebaliknya akan sulit melakukan perjalanan ke luar negeri jika paspor untuk masuk ke setiap negara berbeda-beda.
“Sama juga dengan protokol kesehatan, kita harus menyiapkan standardisasi juga agar memudahkan gerakan dari seluruh orang ke seluruh negara di dunia,” ucap Menkes.
#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua