Bisnis.com, JAKARTA–Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar meminta pihak sekolah tidak memaksakan siswa untuk membeli seragam baru seperti banyak dikeluhkan oleh orangtua murid seiring dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) di sebagian sekolah.
Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Gus Muhaimin itu mengingatkan kondisi ekonomi masyarakat yang masih terdampak pandemi Covid-19 membuat sebagian orang tua tidak mampu membeli seragam sekolah.
“Justru sebaiknya sekolah memberi program seragam dan buku gratis untuk siswa yang orangtunya mengalami kesulitan ekonomi,” ujar Gus Muhaimin dalam keterangan pers, Minggu (12/9). Dia mengatakan seharusnya ada pendekatan empati kepada para orang tua siswa agar tidak memberatkan rakyat.
Legislator dari Dapil Jawa Timur VIII itujuga mengingatkan Dinas Pendidikan daerah agar memperhatikan kondisi sekolah yang sudah menerapkan PTM terbatas. Menurut Gus Muhaimin, PTM harus mengacu pada Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, serta Mendagri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19.
“Kesiapan ruang belajar hingga lingkungan sekolah sesuai standar yang berlaku di era pandemi Covid-19 harus betul-betul dilakukan. Pastikan murid terus menjaga jarak dan memakai masker, dan juga toilet di sekolah harus higienis,” katanya.
Lebih lanjut, Gus Muhaimin menyoroti masih banyaknya orangtua murid yang tidak mengizinkan anaknya mengikuti sekolah tatap muka. Terkait hal ini, sekolah diminta untuk tetap memberikan fasilitas dan pelayanan sebaik-baiknya bagi siswa.
“Maka penting sekali program vaksinasi bagi anak dilakukan secara efektif dan agar cepat diselesaikan di seluruh daerah. Hal ini akan mengurangi kekhawatiran orangtua untuk mengirim anaknya ke sekolah,” ujar Gus Muhaimin.
Sedangkan untuk menjamin kelancaran PTM, pemerintah, baik pusat dan daerah, juga diharapkan mengundang berbagai elemen yang terkait dengan dunia pendidikan untuk mendengarkan aspirasi rakyat, kata Gus Muhaimin. Tujuannya agar evaluasi pelaksanaan PTM akan memunculkan hasil terbaik untuk siswa.
“Pihak eksekutif yang didampingi legislatif bisa mengundang PGRI, Ormas keagamaan, Majelis Perwakilan Kelas (MPK), Persatuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG), Perkumpulan Orang Tua Murid untuk mendengarkan aspirasi mengenai sekolah tatap muka agar pelaksanaan PTM ke depan bisa lebih maksimal,” papar Gus Muhaim.
Sebelimnya dilaporkan pemerintah telah menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) selama hampir dua pekan terakhir. Beberapa daerah sudah kembali menerapkan sekolah tatap muka terbatas. Salah satu yang menjadi kekhawatiran orangtua murid adalah pengawasan anak-anak di sekolah. Sebab masih banyak ditemukan adanya siswa yang berkerumun, baik di sekolah maupun sepulang sekolah.