Bisnis.com, JAKARTA - Kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpa salah satu pegawai di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) serta glorifikasi atas bebasnya artis Saipul Jamil belakangan ini menjadi sorotan publik.
Masyarakat geram dengan penanganan kedua kasus tersebut lantaran dianggap tidak berpihak kepada korban.
Kritikan itu muncul salah satunya dari penulis novel Okky Madasari.
Dalam cuitan di akun resmi twitternya, ia menuliskan komentar pedas atas penanganan kedua kasus tersebut.
"Korban pelecehan dipaksa bungkam, penjahat kelamin diberi program," tulisnya.
"Hanya di negeri ini seorang pedofil diminta mengedukasi," tambahnya.
Seperti diketahui, kasus perundungan dan pelecehan seksual pegawai KPI berinisial MSA itu sudah terjadi pada 2015.
Akibat kejadian yang menimpanya itu, MSA mengaku stres lantaran para pelakunya tidak mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya.
Berbagai upaya untuk mencari keadilan sudah berulang kali dilakukan korban. Namun demikian, hingga saat ini penyelesaian kasus tersebut juga belum membuahkan hasil.
Belum rampung atas kasus itu, KPI sebagai bagian dari institusi negara kembali menjadi sorotan atas kasus Saipul Jamil.
Pasalnya, meski mengecam tindakan glorifikasi sejumlah stasiun TV swasta atas bebasnya Saipul dari penjara, KPI juga juga memberikan ruang terhadap Saipul untuk tampil di televisi dengan catatan hanya memberikan edukasi masyarakat terkait bahaya predator seksual.
“Kita buat surat, kita mengecam glorifikasinya, enggak boleh. Yang kedua, dia bisa tampil untuk kepentingan edukasi, misal: dia hadir sebagai bahaya predator, kan bisa juga dia ditampilkan seperti itu. Kalau untuk hiburan belum bisa di surat yang kami kirim ke lembaga penyiaran,” ujar ketua KPI Agung Suprio saat menjadi bintang tamu podcast Deddy Corbuzier, Kamis, 9 September 2021.