Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Perintahkan Testing dan Tracing Masif, TNI-Polri Dikerahkan

Presiden Joko Widodo memerintahkan testing dan tracing masif itu akan dimulai di tujuh wilayah aglomerasi di Jawa dan Bali.
Petugas kesehatan memeriksa spesimen untuk pemeriksaan Covid-19 di laboratorium kesehatan./Antara
Petugas kesehatan memeriksa spesimen untuk pemeriksaan Covid-19 di laboratorium kesehatan./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan memacu pemeriksaan (testing) dan pelacakan (tracing) dengan dukungan TNI dan Polri seiring dengan keputusan untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 dalam beberapa hari ke depan.

Dengan mempertimbangkan aspek kesehatan, aspek ekonomi dan dinamika sosial, Presiden Jokowi memutuskan untuk melanjutkan penerapan PPKM level 4 dari tanggal 26 Juli sampai dengan 2 Agustus 2021.

Dalam konferensi pers terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa testing dan tracing masif itu akan dimulai di tujuh wilayah aglomerasi di Jawa dan Bali.

"Sesuai instruksi dari Bapak Presiden, kegiatan testing dan tracing akan ditingkatkan secara masif...Kegiatan tracing ini akan dikoordinir oleh TNI bekerjasama dengan Polri, dan puskesmas-puskesmas di masing-masing wilayah. Untuk testing tetap dilakukan oleh tenaga kesehatan," kata Luhut yang juga menjabat Koordinator PPKM Jawa-Bali, Minggu (25/7/2021).

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengingatkan agar masyarakat selalu waspada. Pasalnya, ada kemungkinan dunia akan menghadapi varian lain yang lebih menular.

Oleh karena itu, dia memerintahkan agar testing dan tracing bisa ditingkatkan, di samping respons treatment yang cepat untuk menekan laju penularan dan meningkatkan angka kesembuhan.

"Penerapan protokol yang ketat serta peningkatan testing, tracing, dan treatment akan menjadi pilar utama penanganan Covid-19 ke depannya," tegas Joko Widodo.

Secara umum, Presiden Jokowi mengatakan bahwa penerapan PPKM telah menunjukkan hasil dengan penurunan laju penambahan kasus virus Corona, bed occupancy ratio atau BOR, dan rasio kasus positif atau positivity rate.

Namun, dia mengingatkan bahwa masyarakat haru tetap berhati-hati dalam menyikapi tren perbaikan ini. Pasalnya, dunia dinilai masih menghadapi ancaman varian delta yang sangat menular dan varian lainnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper