Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fadli Zon Soroti Beda Nasib Nakes di Inggris dan Indonesia, Ini Katanya

Berdasarkan keterangan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 30 Juni 2021, terdapat lebih dari 97.000 tenaga kesehatan masih tertunggak insentifnya.
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Fadli Zon/ Tangkapan layar Youtube Fadli Zon Official
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Fadli Zon/ Tangkapan layar Youtube Fadli Zon Official

Bisnis.com, JAKARTA – Anggota DPR RI Fadli Zon menyoroti perbedaan perlakuan pada tenaga kesehatan di Inggris dan di Indonesia. Di Inggris, para tenaga kesehatan diakui bak pahlawan, di Indonesia insentifnya masih menunggak.

Hal itu disampaikan Fadli untuk menanggapi cuitan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson terkait Pemerintah Inggris yang akan menaikkan gaji para tenaga kesehatan sebanyak 3 persen karena telah berkontribusi besar dalam penanganan pandemi Covid-19.

“Di Inggris, nakes dianggap sebagai pahlawan sepanjang pandemi yang merawat dan menyelamatkan banyak nyawa. Untuk menghargai kontribusi luar biasa ini, gaji nakes dinaikkan 3 persen tahun ini. Sementara di sini, masih banyak insentif nakes belum dibayar. Ada apa?” kata Fadli melalui Twitter, Kamis (22/7/2021).

Sementara di Indonesia, berdasarkan keterangan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 30 Juni 2021, terdapat lebih dari 97.000 nakes masih tertunggak insentifnya. Sementara, tenaga kesehatan yang dibutuhkan juga terus bertambah seiring dengan kenaikan kasus Covid-19.

Tercatat insentif yang harus dibayarkan sebanyak lebih dari 97.000 tenaga kesehatan dari 914 fasilitas kesehatan yang tersebar di RS TNI/Polri sebanyak 10.505 Nakes, RS Vertikal Kemenkes 8.658 Nakes, RS BUMN 2.290 Nakes, Faskes di kementerian/lembaga lain 1.951 Nakes, Kantor Kesehatan Pelabuhan 2.682 Nakes, RS Lapangan 1.201 Nakes, Balai 442 Nakes, Laboratorium 165 Nakes, dan RS Swasta/lainnya 69.924 Nakes.

Adapun, Pengajuan dapat dilakukan oleh setiap Fasilitas Kesehatan melalui aplikasi dan akan diverifikasi internal sebelum usulan tersebut disetujui oleh pihak Kementerian Kesehatan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan terkait insentif, Kemenkeu sudah menambah anggarannya. Diharapan pembayaran dan pencairannya bisa berjalan lebih cepat.

Penambahan anggaran dilakukan di beberapa pos, mulai dari insentif untuk tenaga kesehatan (nakes) sampai obat untuk pasien untuk isolasi mandiri (isoman). Untuk perawatan pasien di rumah sakit juga tidak lepas dari itu.

Berdasarkan alokasi awal, pemerintah menganggarkan Rp40 juta termasuk tagihan klaim tahun lalu.

“Kita meningkatkan alokasinya Rp25,87 triliun dengan total Rp65,9 triliun. Tentu realisasinya akan diaudit oleh BPKP [Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan] untuk rumah sakit bisa mengklaim dari perawatan pasien,” katanya pada konferensi pers, Rabu (21/7/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper