Bisnis.com, JAKARTA - Sultan Brunei Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin mengingatkan warganya untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan di tengah penyebaran pandemi global yang lebih cepat.
Peringatan itu disampaikan sultan dalam memperingati perayan Iduladha 1442 Hijrah dari Istana Nurul Iman, yang disiarkan secara nasional tadi malam seperti dikutip Borneobulletin.com, Rabu (21/7/2021).
“Meskipun Brunei tidak melaporkan kasus Covid-19 lokal selama lebih dari setahun, ini bukan waktunya untuk berpuas diri, dan kita harus konsisten dalam mempraktekkan 'vaksin ketuhanan’ sebagai bentuk perlindungan,” ujarnya.
Dia meminta warganya agar selalu meningkatkan keimanan kepada Allah SWT di tengah ujian pandemi ini selain meningkatkan kesabaran. “Di dunia yang terus berubah ini, praktik keagamaan sangat dibutuhkan, meski ada juga yang tidak sependapat,” ujarnya.
Brunei Darussalam mencatat empat kasus baru Covid-19 yang merupakan kasus impor, termasuk dari Indonesia, sehingga jumlah kasus terkonfirmasi nasional menjadi 309.
Kasus 306-308 tiba di negara itu dari Singapura melalui laut pada 9 Juli. Penelusuran kontak menemukan 15 kontak dekat.
Baca Juga
Sementara itu, Kasus 306 adalah dari pria asal Indonesia berusia 43 tahun yang menderita demam, batuk, dan flu sejak 11 Juli. Kasus 307 adalah pria Filipina berusia 47 tahun yang mengalami sakit kepala sejak 15 Juli.
Sebanyak 41 kasus Covid-19 aktif menerima perawatan di Pusat Isolasi Nasional. Mereka semua dilaporkan dalam kondisi stabil. Negara itu mencatat tidak ada transmisi lokal virus selama 440 hari.
Sekitar 788 orang menjalani isolasi diri wajib di pusat pemantauan pemerintah setelah tiba dari luar negeri sementara 22.137 telah menyelesaikan tugas mereka sejak Maret 2020.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) setempat memperoleh 269 sampel untuk pengujian virus SARS-CoV-2 dalam 24 jam terakhir dan melakukan 148.578 tes sejak Januari 2020.
Dalam program vaksinasi Covid-19 secara nasional, 3.681 individu telah diimunisasi pada 19 Juli di negara berbentuk kerajaan tersebut.
Sebelumnya dilaporkan Brunei telah melarang penerbangan dari sejumlah negara termasuk dari Indonesia akibat kasus impor tersebut.