Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Penerbangan Hancur, Miliarder Adani Malah Ambil Alih Bandara Mumbai India

Di saat pandemi virus corona telah menghancurkan industri penerbangan global, Adani mengambil pandangan yang lebih panjang, bertaruh pada pasar transportasi udara India yang diperkirakan akan menjadi yang terbesar ketiga di dunia pada tahun 2026, menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional.
Gautam Adani, miliarder energi asal India, yang memiliki Adani Group/ Bloomberg
Gautam Adani, miliarder energi asal India, yang memiliki Adani Group/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA -  Adani Enterprises Ltd. telah mengambil alih bandara internasional Mumbai dari GVK Group. Aksi tersebut menjadi pertaruhan miliarder Gautam Adani untuk melakukan pemulihan cepat setelah terdampak pandemi Covid-19.

Dilansir Bloomberg, kesepakatan untuk Mumbai International Airport Ltd., menjadikan Adani Airport Holdings Ltd. perusahaan infrastruktur bandara terbesar di negara itu, yang menyumbang 25 persen dari semua lalu lintas penumpang dan 33 persen kargo udara.

Di saat pandemi virus corona telah menghancurkan industri penerbangan global, Adani mengambil pandangan yang lebih panjang, bertaruh pada pasar transportasi udara India yang diperkirakan akan menjadi yang terbesar ketiga di dunia pada tahun 2026, menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional.

"Sementara dunia menavigasi jalan keluar dari krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, permintaan pasca-pandemi untuk perjalanan udara di India dan seluruh dunia diperkirakan akan melonjak," kata Bandara Adani dalam pernyataannya dikutip Bloomberg Rabu (14/7/2021).

Adapun, Bandara Adani akan melayani 300 juta basis konsumen pascapandemi yang terdiri dari penerbang dan non-penerbang. Atas aksi tersebut, saham Adani Enterprises naik sebanyak 2,6 persen pada awal perdagangan Mumbai Rabu.

Saat ini Adani sedang mencari pinjaman sekitar 75 miliar rupee atau US$1 miliar untuk membiayai kembali utang bandara senilai 80 miliar rupee. Bandara Adani pada bulan Agustus setuju untuk mengakuisisi utang GVK Airport Developers Ltd., dan membeli 23,5 persen saham di gateway dari Airports Co. South Africa dan Bidvest Group Ltd.

Bandara Internasional Mumbai secara terpisah minggu ini berencana untuk mengumpulkan sekitar US$389 juta dari penjualan obligasi 11 persen berdenominasi rupee selama satu dan dua tahun, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Kesepakatan itu melambungkan Adani Enterprises ke liga utama, mengadunya dengan GMR Infrastructure Ltd., yang mengendalikan bandara internasional tersibuk India di New Delhi.

Adani, yang mengoperasikan enam bandara di India, mengharapkan pangsa lalu lintas penumpangnya tumbuh menjadi 100 juta orang pada 2022 dari 80 juta tahun lalu dengan akuisisi Mumbai.

"Tujuan kami yang lebih besar adalah untuk menemukan kembali bandara sebagai ekosistem yang mendorong pembangunan ekonomi lokal dan bertindak sebagai inti di mana kami dapat mengkatalisasi bisnis terkait penerbangan,” kata Gautam Adani dalam pernyataannya.

"Ini termasuk perkembangan metropolitan yang mencakup fasilitas hiburan, kemampuan e-commerce dan logistik, industri yang bergantung pada penerbangan, pengembangan kota pintar, dan konsep bisnis inovatif lainnya."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper