Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengatakan Kementerian Pertahanan akan menyiapkan 1.650 tempat tidur untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19 di Jabodetabek.
Hal itu diungkapkannya saat meninjau langsung kesiapan Pusdiklat Jemenhan Badiklat Kemhan & Pusbahasa Badiklat Kemhan di Pondok Labu, Jakarta Selatan sebagai rumah sakit satelit bagi RS dr. Suyoto di Bintaro, Jakarta Selatan, yang selama ini telah melayani pasien Covid-19.
“Jadi kita berhasil dalam waktu dekat menambah tempat tidur kurang lebih 1.650. Dengan instalasi ICU, IGD, dukungan ventilator, oksigen, dan sebagainya,” ujar Menhan seperti dikutip dari Twitter resmi Kementerian Pertahanan, @Kemhan_RI, Rabu (14/7/2021).
Menurutnya, adanya ruangan tambahan yang berlokasi di Pusdiklat Jemenhan dan Pusbahasa Badiklat Kemhan tersebut sangat dibutuhkan karena saat ini pasien Covid-19 yang datang dan dirawat di RS dr. Suyoto dengan kondisi sedang hingga berat jumlahnya meningkat tajam dan menyebabkan tak tertampungnya pasien.
Baca Juga
“Kami mengalihkan beberapa kegiatan pokok. Sarana-sarana yang ada terutama badan pendidikan latihan, sarana pendidikan kita sementara kita alihkan. Kita hentikan kursus-kursus. Siswa kita pulangkan, mereka laksanakan kursus virtual. Ruangan-ruangan kita ubah menjadi RS darurat,” kata Menhan Prabowo,
Gedung Pusdiklat Jemenhan dan Pusdiklat Bahasa memiliki daya tampung sebanyak 172 kamar dengan kapasitas 344 tempat tidur. Sebagai rumah sakit satelit, Kemhan akan menyiapkan pula ruang ICU dan HCU dengan dua ventilator dan akan dilengkapi dengan oksigen generator untuk mendukung kebutuhan oksigen pasien.
Prabowo menjelskan rumah sakit satelit ini juga akan dilengkapi dgn perangkat tenaga kesehatan yang dibutuhkan dari RS dr. Suyoto, yakni dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis paru, serta dokter anestesi. RS satelit ini akan menampung pasien Covid-19 dengan status sedang.
Selain itu, Menhan menyatakan bahwa saat ini sedang disiapkan fasilitas tambahan di Badiklat Kemhan Salemba, Pusdiklat Bela Negara di Rumpin Bogor serta Mess Stand By Force di IPSC, Sentul.
Dalam kunjungannya, Menhan Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada tenaga kesehatan yang selama ini sudah bekerja, baik tenaga kesehatan organik RS Suyoto maupun komponen pendukung.
“Saya lihat upaya keras staf Kemhan, para dokter, para tenaga kesehatan, para relawan juga banyak dari daerah-daerah sebagai komponen pendukung. Kita ada komponen pendukung kesehatan yg sudah bekerja lebih dari satu tahun di RS Suyoto sebagian kami pindahkan ke sini,” kata Menhan Prabowo.
Sejak awal pandemi Covid-19, RS dr. Suyoto yang berada di bawah Pusat Rehabilitasi Kemhan di Bintaro telah menjadi RS rujukan bagi pasien Covid-19, baik pegawai Kemhan, personel TNI dan keluarganya serta masyarakat umum, dengan persentase pasien masyarakat umum sekitar 80 persen.
RS dr. Suyoto memiliki kapasitas sekitar 236 tempat tidur, namun saat ini dihadapkan kepada jumlah pasien khususnya pasien Covid-19 yang meningkat tajam, sehingga dibutuhkan sarana dan prasarana serta tenaga medis yang memadai.
Kapusdiklat Jemenhan Laksma TNI Ir. Erwan Heruwicaksono, Kapusrehab Kemhan Brigjen TNI dr. Nana Sarnadi dan Kepala RS dr Suyoto Kol. Ckm. dr. Daniel Lumadyo Wartoadi.
— Kemhan RI (@Kemhan_RI) July 14, 2021
Saat ini RS dr Suyoto telah menambah dua tenda di depan IGD Suyoto yang menampung 28 tempat tidur dan 40 tempat tidur lainnya di asrama dengan masing-masing dilengkapi fasilitas oksigen sentral.