Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi, 10 Juta Bulk Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia

Bahan baku vaksin Sinovac ini akan diolah menjadi vaksin Covid-19. Pemerintah terus berupaya mengamankan kebutuhan vaksin agar tercapai herd immunity.
Petugas kesehatan memberikan contoh cara memvaksin seorang pasien saat simulasi pemberian vaksin Covid-19 Sinovac di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta, Selasa (12/1/2021)./Antara-Muhammad Adimaja
Petugas kesehatan memberikan contoh cara memvaksin seorang pasien saat simulasi pemberian vaksin Covid-19 Sinovac di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta, Selasa (12/1/2021)./Antara-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 10 juta bulk vaksin Sinovac kembali tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno - Hatta, Cengkareng, Minggu (20/6/2021). Kedatangan ini menjadikan total vaksin yang tiba mencapai 104 juta dosis.

Sekjen Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan kedatangan 10 juta bulk vaksin menambah bulk di dalam negeri mencapai 91 juta dosis.

Nantinya bahan baku vaksin ini akan diolah oleh Biofarma menjadi vaksin Covid-19. Pemerintah kata dia terus berupaya mengamankan kebutuhan vaksin agar tercapai herd immunity atau kekebalan komunal.

"Alhamdulillah hari ini kita kedatangan 10 juta bulk vaksin," katanya dalam keterangan resmi melalui kanal YouTube Setpres, Minggu (20/6/2021).

Dia menerangkan langkah penyediaan vaksin maupun bentuk bulk dilakukan melalui pendekatan bilateral, multilateral, hingga eksplorasi produk di dalam negeri.

Oscar memastikan vaksin yang disiapkan dan digunakan Kementerian Kesehatan sudah memenuhi syarat uji, baik dari aspek keamanan, efikasi, maupun mutu vaksin.

Selama ini pemerintah setidaknya menggunakan tiga jenis vaksin yakni Sinovac, AstraZeneca, hingga Sinopharm.

Vaksin Sinovac yang telah tiba di Indonesia mencapai 94,5 juta baik dosis maupun dalam bentuk bulk. Kemudian AstraZeneca 8,2 juta dosis dan Sinopharm 2 juta dosis.

"Sampai saat ini kita sudah melakukan upaya percepatan penguatan vaksinasi ini. Kami imbau masyarakat agar tetap mematuhi Protokol Kesehatan," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper