Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakar Sebut Vaksinasi Lebih Efisien Tangani Covid-19

Vaksinasi dinilai sebagai salah satu langkah paling efisien untuk memulihkan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong perdana kepada para pekerja di Kawasan Industri Jababeka, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 18 Mei 2021 - Youtube Setpres.
Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong perdana kepada para pekerja di Kawasan Industri Jababeka, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 18 Mei 2021 - Youtube Setpres.

Bisnis.com, JAKARTA – Program vaksinasi nasional yang dilakukan sejak Januari 2021 dinilai menjadi salah satu langkah paling efisien untuk memulihkan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.

“Protokol kesehatan adalah elemen yang sangat penting selama masih ada pandemi Covid-19. Itu tetap jalan terus meskipun program vaksinasi sudah berjalan seperti saat ini,” ujar Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 pada Dialog Produktif KPCPEN, Jumat (28/5/2021).

Sudah lebih dari satu tahun masyarakat menjalankan prokes selama pandemi. Harapannya, masyarakat sudah lebih memahami pentingnya prokes sebagai cara agar tidak menambah kasus Covid-19. Dokter Reisa juga berpesan agar masyarakat tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk divaksinasi.

“Kalau masyarakat sudah berkesempatan untuk divaksinasi, manfaatkanlah vaksin tersebut jangan ditunda dan jangan ragu karena berita yang belum pasti kebenarannya,” imbaunya.

Dari kacamata ekonomi kesehatan, vaksinasi dinilai menjadi metode pencegahan yang paling efisien.

“Sebagai ilustrasi, katakanlah biaya vaksinasi Covid-19 seharga Rp900.000, maka kita bisa mencegah diri dari penularan penyakit. Dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan apabila terkena Covid-19 yang rata-rata perawatannya memerlukan waktu 9-10 hari, biaya vaksinasi lebih efisien,” jelas Guru Besar FKM UI Profesor Hasbullah Thabrany.

Dia menjabarkan, apabila kita bekerja sehari mampu menghasilkan Rp500.000, maka kita bisa kehilangan potensi penghasilan 5 juta rupiah akibat dirawat Covid-19. Dia juga menjelaskan akibat Covid-19 ini anggaran belanja negara defisit hingga lebih dari Rp1.000 triliun

“Karena Covid-19 yang tidak teratasi membuat perekonomian tidak bergerak. Sehingga kita semua sebenarnya adalah korban Covid-19. Oleh karena itu pemerintah sadar betul apabila masyarakat tidak dipulihkan kesehatannya, serta perilaku masyarakat tidak didisiplinkan, ekonomi menjadi sulit bergerak. Pemerintah pun berinvestasi dengan vaksinasi dan melalui 3T,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper