Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkes Puji Kinerja Pemprov DKI Jakarta Atasi Pandemi Covid-19

Menurut Budi, DKI Jakarta merupakan daerah dengan kemampuan pengetesan tertinggi dan patut diapresiasi.
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas, Senin (10/05/2021), di Jakarta - Humas Setkab/Rahmat
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas, Senin (10/05/2021), di Jakarta - Humas Setkab/Rahmat

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan seluruh tenaga kesehatan di DKI Jakarta dalam menangani pandemi Covid-19.

Menurut Budi, DKI merupakan daerah dengan kinerja terbaik khususnya dalam hal pengetesan (testing).

"Saya melihat sudah banyak sekali hal-hal yang sudah dilakukan. DKI adalah daerah yang testingnya paling tinggi. Dan testing itu sangat menentukan," kata Budi dalam siaran pers virtual di akun Youtube resmi Kemenkes, Jumat (28/5/2021).

Bagi Budi, dalam hal penanganan pandemi, pengetesan dan antisipasi melupakan langkah yang tidak kalah penting ketimbang vaksinasi. Untuk itu, bagi dia kinerja yang telah ditunjukkan Pemprov DKI adalah sesuatu yang punya kontribusi besar dan diharapkannya dapat dipertahankan.

"Vaksinasi bukan satu-satunya. Untuk mengatasi pandemi ini kita harus mengutamakan protokol kesehatan, testing, kesiapan rumah sakit, dan vaksinasi. Keempat strategi ini harus dilakukan bersama-sama."

Pernyataan Budi tersebut sekaligus dilontarkan untuk meredakan tensi menyusul adanya berita yang menyebut bahwa kinerja penanganan pandemi di DKI Jakarta mendapat nilai E. Menurut Menkes, nilai tersebut bukanlah hasil evaluasi terhadap kinerja Pemda. Melainkan hanya patokan ukuran tingkat risiko masing-masing daerah.

Budi lantas meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi. Dia juga mengimbau masyarakat tidak salah paham dan menilai buruk kinerja Pemprov DKI.

“Permohonan maaf dari saya pribadi dan sebagai Menteri Kesehatan akan kesimpangsiuran berita yang tidak seharusnya terjadi, bahwa indikator risiko ini tidak seharusnya menjadi penilaian kinerja apalagi menjadi penilaian kinerja di salah satu provinsi yang sebenarnya adalah salah satu provinsi yang terbaik penanganan kesehatannya,” kata Budi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper