Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biden Minta Intelijen AS Selidiki Asal-usul Covid-19 dalam 90 Hari

Pengumuman itu muncul setelah laporan intelijen AS menemukan beberapa peneliti di Institut Virologi Wuhan China jatuh sakit pada November 2019 dan harus dirawat di rumah sakit.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden./Antara-Reuters
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joe Biden memerintahkan para intelijen AS untuk melipatgandakan upaya mereka dalam menyelidiki asal-usul pandemi Covid-19. Dia meminta laporan atasi penyelidikan itu akan diberikan kepadanya dalam tempo 90 hari.

Pengumuman itu muncul setelah laporan intelijen AS menemukan beberapa peneliti di Institut Virologi Wuhan China jatuh sakit pada November 2019 dan harus dirawat di rumah sakit. Informasi itu memicu perdebatan lebih lanjut tentang asal-usul pandemi virus Corona.

"Saya telah meminta penyelidikan lebih dalam, termasuk pertanyaan spesifik untuk China. Saya juga telah meminta agar upaya ini melibatkan laboratorium nasional dan lembaga pemerintah lainnya untuk meembantu komunitas intelijen,” kata Biden dalam sebuah pernyataan seperti dikutip CNN.com, Kamis (27/5/2021).

Biden mengatakan telah meminta komunitas intelijen untuk memberi tahu Kongres sepenuhnya tentang pekerjaan itu. Presiden Biden mengatakan bahwa kegagalan untuk membawa para pengawas dari AS ke lapangan pada bulan-bulan awal telah menghambat penyelidikan apa pun tentang asal-usul Covid-19.

Menurutnya, pada Maret dia telah mengarahkan penasihat keamanan nasionalnya, Jake Sullivan, untuk menugaskan komunitas intelijen dengan menyiapkan laporan tentang analisis paling mutakhir tentang asal-usul pandemi Covid-19, termasuk apakah virus itu muncul dari kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi atau dari kecelakaan laboratorium.

"Sampai hari ini, Komunitas Intelijen AS telah 'menggabungkan dua skenario yang mungkin' tetapi belum mencapai kesimpulan pasti tentang pertanyaan ini,” katanya.

Biden mengatakan AS akan bekerja dengan sekutu untuk terus menekan China untuk berpartisipasi dalam penyelidikan internasional berbasis bukti penuh, transparan, dan untuk memberikan akses ke semua data dan bukti yang relevan.

Ketika ditanya selama briefing Gedung Putih apakah pengumuman itu terkait dengan laporan intelijen AS baru-baru ini tentang para peneliti yang jatuh sakit, wakil sekretaris pers utama Karine Jean-Pierre mengatakan kepada wartawan bahwa masalah tersebut adalah sesuatu yang sedang dibahas oleh presiden.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper